Pertanian Kota Tasikmalaya Masih Tertinggal, 90 Persen Produk Pertanian Didatangkan dari Luar Kota

https://radartasik.id/pertanian-kota-tasikmalaya-masih-tertinggal-90-persen-produk-pertanian-didatangkan-dari-
https://radartasik.id/pertanian-kota-tasikmalaya-masih-tertinggal-90-persen-produk-pertanian-didatangkan-dari-luar-kota/
0 Komentar

sumedangekspres, Sejak dulu hingga sekarang, kesejahteraan petani padi tetap tertinggal dibandingkan dengan pekerja di sektor lain.

Kenaikan harga beras yang tak terbendung justru memperberat beban warga sebagai konsumen, karena pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pokok semakin besar.

Di sisi lain, lonjakan harga beras, idealnya, menjadi angin segar bagi para petani padi sebagai produsen.

Baca Juga:Pendaftaran CPNS Dibuka 20 Agustus, Badan Kepegawaian Ciamis Masih Susun Rincian FormasiSiswi SD yang Menjadi Korban Kekerasan Seksual Guru di Ciamis Akhirnya Mendapat Pendampingan Psikologis

Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Para petani padi tidak benar-benar merasakan manfaat dari melambungnya harga beras.

Hal ini tercermin dari kenaikan harga beras yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tukar petani (NTP), yang merupakan tolok ukur kesejahteraan petani.

“Menjadi petani itu seperti berjudi online. Karena, pertama, tidak ada jaminan harga yang pasti. Harga-harga diserahkan pada mekanisme pasar, dan yang terjadi adalah hukum dagang. Tidak ada jaminan pasar yang pasti,” ujar Nandang Suryana, Ketua Tani Merdeka, pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Nandang menambahkan bahwa Kota Tasikmalaya seharusnya memiliki konsultan pertanian yang berperan dalam mendeteksi kondisi tanah dan menentukan

Menurutnya, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya seharusnya berperan langsung dalam mengatasi masalah ini.

Namun, ia menilai dinas tersebut seolah tidak memahami masalah yang dihadapi warga, khususnya petani, sehingga tidak bisa berbuat banyak.

“Saya berharap dinas ini dievaluasi, dengan melibatkan orang-orang yang benar-benar terjun ke lapangan dan mau mencari tahu permasalahan sebenarnya,” ucap dia.

Baca Juga:Cara Mencuci Baju Tidur Agar Tetap AwetCara Memilih Warna Baju Tidur yang Menarik

Nandang juga menyoroti realitas yang dihadapi para petani, dengan menyatakan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya seharusnya memahami bahwa salah satu faktor yang membuat kota ini meraih predikat “kota miskin” di Jawa Barat adalah rendahnya kesejahteraan buruh dan petani.

“Begini, salah satu alasan Kota Tasik menjadi kota termiskin di Jawa Barat adalah banyaknya buruh dan petani yang tidak sejahtera. Sekarang ada lahan pertanian yang bisa dimanfaatkan, ada sungai yang potensial, tapi itu tidak digali. Wajar saja Kota Tasik menjadi kota termiskin. Pemerintah tidak mau menggali potensi yang ada,” tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Radar Tasik dengan judul Pertanian Kota Tasikmalaya Masih Tertinggal, 90 Persen Produk Pertanian Didatangkan dari Luar Kota

0 Komentar