“Sehingga diharapkan kalau sudah bahasa-bahasa santun yang keluar tidak akan terjadi perundungan atau penghinaan atau bullying kepada mahasiswa yang lain, dan itu bukan hanya untuk mahasiswa tapi bisa juga digunakan untuk siswa di sekolah, karena kalau kita lihat di sekolahkan sekarang banyak terjadi tindak perundungan tersebut,” katanya.
Menutut Dr H Enjang, dilihat dari case by casenya bullying atau perundungan awalnya dari obrolan-obrolan yang enggak bisa diterima atau yang menghina dari seseorang ke seseorang yang lain.
“Sehingga orang yang dihinakan tersebut merasa terhina sehingga dia akan membalas dengan apa yang dia bisa jadi awal itu dari situ dari dari ucapan yang tidak enak didengar mudah-mudahan dengan adanya hal ini teman-teman khususnya di UPI kampus Sumedang tidak terjadi bahasa-bahasa yang yang kasar sehingga kondusif lah di kampus nanti diharapkan aplikasi AI ini bisa ditularkan kepada apa satuan pendidikan di sekolah,” katanya.
Baca Juga:Literasi Tingkatkan Daya Saing Masyarakat CimanggungPPS Desa Mekarjaya Targetkan 85 Persen Partisipasi Pemilih Pilkada 2024
“Kita akan coba berkolaborasi dengan dinas pendidikan untuk memaparkan alat yang kita riset ini bisa dirapatkan di sekolah sehingga, sekolah-sekolah yang mungkin nanti akan memanfaatkan alat ini bisa juga menjadi preventif supaya jangan terjadi kerudungan dari mulai perkataan, sehingga tidak akan ada perkelahian atau hal-hal yang sifatnya kenakalan-kenakalan siswa, yang awalnta dari ucapan yang tidak sopan yang berbau binatang itu jangan dimunculkan di dunia pendidikan mau di kampus mau di sekolah,” tuturnya.
Permasalahan tersebut yang kami jadikan inisiasi membuat riset penelitian kelembagaan untuk pendidikan di UPI Sumedang khususnya, dan mudah-mudahan bermanfaat juga alat ini dipakai di satuan pendidikan di sekolah,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Pengamat Pendidikan dari Satuan Pendidikan UPI Kampus Sumedang Prof Dr Ayi Suherman MPd, memberikan tambahan terkait kegiatan tersebut dia mengatakan masalah bullying saat ini sangat urgent.
“Sebab di sekolah sekarang ini menjadi problematika mendidik, guru akan kesulitan murid juga akan bermasalah, kalau situasi kondisi lingkungan di sekolahnya menjurus kepada perundungan atau bulying, seperti muridnya mengucapkan kata- kata kasar, itu akan menjadi ketidak berhasilan karena keberhasilan pendidikan itu tidak hanya dilihat dari nilai-nilai kualitas belajar tapi yang dinilai itu adalah sikap, sikap kondisi siswa hasil belajar itu betul-betul nanti bermanfaat bagi orang tuanya dan masyarakat,” katanya.