Virus Cacar Monyet (Mpox), Mulai dari Status Darurat Kesehatan Global, Penyebaran, Cara Penularan, dan Gejala

Virus Cacar Monyet (Mpox), Mulai dari Status Darurat Kesehatan Global, Penyebaran, Cara Penularan, dan Gejala
Virus Cacar Monyet (Mpox), Mulai dari Status Darurat Kesehatan Global, Penyebaran, Cara Penularan, dan Gejala.
0 Komentar

sumedangekspres – Virus cacar monyet (mpox), mulai dari status darurat kesehatan global, penyebaran, cara penularan, gejala, hingga pencegahan dan pengobatannya. Berikut adalah rangkuman poin-poin penting dari teks tersebut:

1. Status Global: – Virus cacar monyet (mpox) telah ditetapkan oleh WHO sebagai darurat kesehatan global karena penyebarannya ke berbagai negara. – Pada Agustus 2024, lebih dari 120 negara tercatat terinfeksi dengan angka kematian mencapai 200 orang.

2. Sejarah dan Penyebaran: – Virus mpox termasuk dalam spesies orthopox, sama seperti virus variola (cacar smallpox). – Kasus pertama ditemukan pada tahun 1970 di Kongo. Meski vaksinasi cacar telah luas dilakukan, virus ini masih mewabah di Afrika. – Pada tahun 2022, virus ini menyebar cepat ke Eropa, Amerika, dan Asia.

Baca Juga:Signal Dukungan AMS Kuat ke ASIH, Jatuh Cinta Pandangan PertamaSupaya Rakyat Jabar Produktif, KDM Akan Terapkan Pendidikan Berbasis Lingkungan Khas Tiap Daerah

3. Cara Penularan: – Dari manusia ke manusia: – Kontak langsung dengan ruam, koreng, atau cairan tubuh penderita. – Percikan air liur, hubungan seksual, dan kontak dengan barang yang terkontaminasi. – Penularan melalui plasenta ke janin pada ibu hamil. – Dari hewan ke manusia: – Gigitan atau cakaran, konsumsi hewan liar, produk dari hewan terinfeksi, dan kontak dengan cairan tubuh atau ruam hewan.

4. Gejala: – Gejala awal: demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. – Ruam kulit: muncul setelah 1–4 hari dari gejala awal, dimulai dari wajah, tangan, atau kaki, kemudian menyebar. – Pada wabah 2022, ruam lebih umum di area sensitif seperti kelamin, selangkangan, mulut, atau tenggorokan.

5. Deteksi dan Pencegahan: – Deteksi: Melalui uji laboratorium, termasuk tes PCR pada sampel ruam, koreng, atau cairan lendir. – Pencegahan: – Hindari kontak langsung dengan penderita atau barang yang terkontaminasi. – Isolasi mandiri jika terpapar atau menunjukkan gejala. – Hindari kontak dengan hewan liar, cuci tangan secara rutin. – Vaksinasi: Ada dua jenis vaksin, ACAM2000 dan Jynneos. Pengadaan vaksin di Indonesia masih terbatas dan prioritas diberikan pada kelompok berisiko tinggi.

6. Pengobatan: – Fokus pada meredakan gejala: obat oles untuk ruam, serta obat pereda nyeri dan demam.

Informasi ini penting untuk memahami cara penularan, gejala, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet.(*)

0 Komentar