sumedangekspres – Bahaya merokok memang menjadi topik yang sering dibahas, mengingat dampaknya yang besar terhadap kesehatan dan ekonomi. Rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia, di mana sekitar 70 di antaranya merupakan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, merokok meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia.
Tak hanya perokok aktif yang terdampak, perokok pasif juga mengalami risiko kesehatan yang serupa. WHO mencatat bahwa sekitar 1,2 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya akibat menjadi perokok pasif.
Dengan banyaknya bahaya yang mengancam, banyak perokok ingin berhenti, namun seringkali mereka mengalami kesulitan untuk melakukannya. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa dari 97 juta penduduk yang merokok, lebih dari 30% mencoba berhenti, tetapi tingkat keberhasilannya sangat rendah, kurang dari 10%.
Baca Juga:Mengurangi Kolesterol dengan Beta Glucan dan InulinSimak! Inilah 5 Makanan Sumber Kolesterol Jahat yang Perlu Diketahui
Salah satu metode yang sering dipertimbangkan untuk membantu berhenti merokok adalah rokok elektrik. Meskipun ini dapat mengurangi paparan terhadap beberapa zat berbahaya dalam rokok konvensional, efektivitas dan keamanan jangka panjang dari rokok elektrik masih menjadi bahan perdebatan.
Bahaya Merokok bagi Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Merokok adalah salah satu kebiasaan tidak sehat yang secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Perokok aktif memiliki risiko 2-4 kali lebih tinggi mengalami penyakit ini dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Risiko ini juga meningkat bagi perokok pasif.
Zat beracun dalam rokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk terbentuknya plak di pembuluh darah yang dapat menyumbat aliran darah, kerusakan pada struktur dinding pembuluh darah dan otot jantung, serta gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah dalam memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Menurut data WHO pada tahun 2018, lebih dari 225.000 kematian di Indonesia setiap tahunnya diduga disebabkan oleh kebiasaan merokok, dengan sekitar 65% dari jumlah tersebut terkait dengan penyakit kardiovaskular.
Peran Rokok Elektrik terhadap Kesehatan
Banyak perokok telah mencoba berbagai metode, termasuk obat-obatan, terapi pengganti nikotin, dan psikoterapi, untuk berhenti merokok dengan tingkat keberhasilan yang seringkali rendah. Bahkan, banyak yang kembali merokok setelah sempat berhenti.