sumedangekspres – Sinkop alias Pingsan: Kenali dan Waspadai Penyebabnya
Sinkop atau pingsan adalah hal yang sering terjadi dan sering dianggap ringan karena biasanya bersifat sementara dan tidak menimbulkan dampak besar bagi penderitanya. Namun, penting untuk memahami bahwa tidak selalu demikian.
Dalam istilah medis, sinkop mengacu pada pingsan, yang umumnya disebabkan oleh penurunan aliran darah ke otak. Meskipun seringkali pingsan terjadi pada individu yang sehat, kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.
Penyebab paling umum dari sinkop adalah tekanan darah yang terlalu rendah (hipotensi), yang dapat menyebabkan jantung tidak memompa cukup oksigen ke otak. Kondisi ini bisa memerlukan perhatian medis lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Penyebab Umum Sinkop yang Perlu Anda Ketahui
Baca Juga:Peran Rokok Elektrik terhadap KesehatanMengurangi Kolesterol dengan Beta Glucan dan Inulin
Sinkop, atau pingsan, bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik medis maupun non-medis. Selain kondisi kesehatan tertentu, sinkop dapat muncul akibat reaksi emosional yang intens atau faktor lingkungan. Beberapa penyebab umum sinkop meliputi:
– Tekanan darah rendah atau pembuluh darah yang melebar- Detak jantung tidak teratur- Terkumpulnya darah di kaki akibat berdiri terlalu lama atau perubahan posisi mendadak- Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)- Kehamilan- Dehidrasi (misalnya karena keringat berlebih)- Penyakit saraf seperti stroke- Rasa sakit atau nyeri- Rasa takut ekstrem- Stres berat- Kelelahan
Sinkop juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, seperti obat penurun tekanan darah atau gula darah. Selain itu, sinkop situasional dapat terjadi dalam situasi tertentu seperti melihat darah, batuk parah, tertawa, atau menelan.
Penyakit jantung seperti kelainan katup jantung, hipertensi pulmonal, dan kardiomiopati juga dapat menyebabkan sinkop.
Gejala Umum Sinkop
Gejala yang biasanya muncul sebelum sinkop meliputi:
– Pusing dan sakit kepala- Mual dan jantung berdebar- Perasaan melayang- Perubahan penglihatan atau penglihatan kabur- Merasa lemas- Denyut nadi lemah- Perubahan suhu tubuh, seperti merasa panas atau kedinginan- Warna kulit pucat- Vertigo (pusing yang berputar)
Umumnya, seseorang yang mengalami sinkop akan segera sadar dan merasa lebih baik setelah beristirahat. Namun, jika sinkop disertai dengan gejala berikut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter: