sumedangekspres, CIMANGGUNG – Upaya pencarian korban hilang di pesisir pantai Jawa Barat terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan. Tim, yang dipimpin oleh Idham Pratama sebagai Komandan Tim, terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menemukan Joeraimi (17), yang dilaporkan hilang beberapa hari lalu. Hingga saat ini, hasil pencarian masih nihil.
Menurut Humas Kantor SAR Bandung, operasi pencarian dibagi menjadi dua unit. SRU 1 melakukan observasi visual di sepanjang pesisir pantai sejauh 20 kilometer dengan motor trail, sementara SRU 2 menggunakan drone untuk pemantauan di sekitar Pantai Cemara. Namun, belum ada tanda-tanda korban ditemukan.
Di tengah berlangsungnya operasi SAR, beredar informasi menyesatkan terkait penggalangan donasi atas nama Basarnas. Kepala Kantor SAR Bandung, Herry Marantika, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menginstruksikan penggalangan dana selama operasi berlangsung.
Baca Juga:Ketua DPRD Sumedang Sidak Damkar, Fasilitas MemprihatinkanBantuan PKH Telah Disalurkan ke Ribuan Penerima di Sumedang
“Basarnas, khususnya Kantor SAR Bandung, tidak pernah melakukan pungutan biaya dalam bentuk apapun. Operasi SAR ini sepenuhnya ditanggung oleh negara dan tidak membebani keluarga korban,” tegas Herry.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya, terutama terkait donasi yang mengatasnamakan Basarnas. Tindakan tersebut melanggar hukum, dan masyarakat diminta segera melaporkan jika menemukan oknum yang terlibat dalam penggalangan dana ilegal.
“Masyarakat harus cerdas menyaring informasi, terutama dalam situasi krisis. Penggalangan dana tanpa dasar yang jelas adalah tindakan yang tidak bisa ditoleransi,” tambah Herry.
Kansar Bandung berharap masyarakat terus mendukung upaya pencarian dengan cara yang benar, serta melaporkan setiap tindakan mencurigakan agar operasi SAR dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur. (kos)