Cantik dan Sempurna? Eits, Jangan Salah, Berikut Kisah Kelam Dibalik Si Cantik Boneka Barbie

Cantik dan Sempurna? Eits, Jangan Salah, Berikut Kisah Kelam Dibalik Si Cantik Boneka Barbie
Cantik dan Sempurna? Eits, Jangan Salah, Berikut Kisah Kelam Dibalik Si Cantik Boneka Barbie (id.pinterest.com)
0 Komentar

Sejak awal, Barbie menjadi simbol bagi gadis-gadis muda untuk bermimpi. Boneka ini mewakili idealisme sekaligus materialisme, menawarkan fantasi khas Amerika dengan harga yang dapat dijangkau.

Namun, Barbie juga sering menjadi topik perdebatan budaya dan politik, sering kali memicu kritik di berbagai kalangan. Dengan sikap yang lebih progresif, pada tahun 1968, bersamaan dengan peluncuran Undang-Undang Perumahan Adil, Mattel memperkenalkan Christie, boneka kulit hitam dengan pakaian renang modis. Meski demikian, banyak aktivis yang mempertanyakan kehadiran boneka tersebut.

Pada tahun 1970, lebih dari 50.000 perempuan di New York City menggelar Aksi untuk Kesetaraan, dengan beberapa di antaranya mengklaim identitas mereka dengan seruan, “Saya bukan boneka Barbie!”

Baca Juga:Tindakan Tegas Nikita Mirzani: Bakal Jebloskan Vadel dan Keluarga ke Penjara!Drama Banget! Lolly Mengamuk Saat Hendak Divisum

Tak lama setelah itu, pada tahun 1980, Mattel meluncurkan Barbie kulit hitam pertama yang dirancang oleh Kitty Black Perkins. Ini menunjukkan perjalanan panjang Barbie dalam mencerminkan dan membentuk pandangan terhadap kecantikan dan identitas perempuan.

0 Komentar