Eni Sumarni Soroti Bantuan Gempa dan Honorer

MENGECEK: Calon Bupati Sumedang Eni Sumarni saat mengunjungi rumah Ela Julaela (43) warga Talun Kidul RT 01 RW
MENGECEK: Calon Bupati Sumedang Eni Sumarni saat mengunjungi rumah Ela Julaela (43) warga Talun Kidul RT 01 RW 05 Kelurahan Talun, Kamis (26/9).
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – Calon Bupati Sumedang, Eni Sumarni menyambangi rumah Ela Julaela (43) warga Talun Kidul RT 01 RW 05 Kelurahan Talun Kecamatan Sumedang Utara, Kamis (26/9). Tujuannya, untuk melihat langsung rumah Ela yang rusak parah, akibat gempa bumi pada malam pergantian tahun 2024 lalu.

Ironisnya, Ela hingga saat ini belum tersentuh bantuan perbaikan rumah dari pemerintah.

“Beberapa bulan yang lalu juga saya sudah mendapatkan informasi, bahwa yang dulu akan mendapatkan penggantian dari pemerintah ternyata di lapangan masih banyak yang belum mendapatkan,” katanya kepada Sumeks.

Baca Juga:Tak Sangka Menantu Sindikat Uang PalsuPuskesmas Sukagalih Gelar Loktri Ketiga

Hal itu, kata Eni, harus diinformasikan kepada masyarakat, apakah bantuannya yang memang belum turun atau apakah bantuan sudah turun tetapi datanya belum lengkap.

“Nah itu yang harus kita teliti ke depan. Jadi jangan sampai terulang penderitaan masyarakat ini, apalagi masyarakat menanti dengan ketidakpastian,” ungkapnya.

Eni mengaku akan mengkomunikasikan masalah tersebut secara internal. Langkah tersebut, menurutnya, merupakan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik.

“Langkah ke depan kan PR bagi kita, nanti dinventarisir ulang. Bunda yakin tidak hanya satu saja yang disini. Karena sebelum bunda mencalonkan menjadi bupati juga sudah banyak yang mengadukan hal-hal seperti ini,” terangnya.

Bahkan, menurutnya banyak warga yang berkirim foto rumah rusak terdampak gempa, yang memang belum mendapatkan bantuan. Sebab itu, dia menyerukan kepada masyarakat, untuk memberikan laporan kepada pihak terkait, agar bantuan yang seharusnya diterima, segera terealisasikan.

Selain masalah bantuan gempa yang belum terealisasikan, Eni juga menyoroti soal tenaga honorer yang dianggap memprihatinkan.

“Guru honorer yang masih empat ribu lagi, ini juga solusinya bagai mana, sehingga perlahan tapi pasti dan itu skala prioritas yang kita ajukan untuk bisa mengkabulkan, karena kuota sekaran diberikan kepada Pemerintah Daerah,” bebernya.

Baca Juga:Khawatirkan Cikandung Kembali Meluap, Warga Wanajaya Berharap Normalisasi SungaiWarga Wanasari Surian Gotong Royong Perbaiki Jalan

Berarti, kata Eni, Pemerintah Daerah harus memberikan kuota sesuai dengan perundang-undangan.

“Kita harus bersabar kalau menata dan memperbaiki itu perlu waktu dan oerlu keterbukaan. Nanti bunda akan transfaran dalam menyikapi permasalahan yang urgen,” terangnya.

Sehingga masyarakat tidak akan bertanya-tanya lagi, apabila tidak dilakukan hal-hal yang sifatnya sekunder.

0 Komentar