sumedangekspres, KOTA – Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di SMPN 8 Sumedang telah berjalan selama dua tahun, khususnya untuk kelas VII dan VIII, sementara kelas IX masih menggunakan Kurikulum 2013 (Kurtilas). Hal tersebut disampaikan Kepala Sekolah SMP 8 Sumedang Hj Yeti Semiati SPd., melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 8 Sumedang, Dedi Heryadi kepada Sumeks, kemarin.
“IKM sudah diterapkan di kelas VII dan VIII, sementara kelas IX masih menggunakan Kurtilas,” ungkap Dedi.
Dedi menjelaskan, Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMPN 8 saat ini diterapkan di kelas VII dengan tema kewirausahaan, mengangkat kearifan lokal. Salah satu kegiatan P5 yang dijalankan adalah memanfaatkan bahan lokal seperti umbi-umbian dan pisang untuk diolah menjadi produk makanan.
Baca Juga:Kronologi Tewasnya Seorang Pria Saat Melakukan Aksi TawuranPenemuan Sosok Jasad Janin Hebohkan Warga
“Para siswa membuat makanan dari umbi-umbian dan pisang, seperti sale pisang, yang juga dipasarkan melalui UMKM sekolah,” jelasnya.
Untuk kelas VIII, tema P5 yang diusung adalah Bhineka Tunggal Ika, dengan rencana modul berikutnya mengambil tema demokrasi. Ia menambahkan, setiap tahun siswa mengikuti tiga modul, dan saat ini mereka sudah menyelesaikan dua modul. Modul ketiga akan dilaksanakan pada semester kedua.
“Sekarang sudah selesai dua modul, dan modul terakhir akan dilaksanakan pada semester dua,” kata Dedi.
Ia juga menyebutkan, sebelum menggunakan modul kewirausahaan, pada tahun sebelumnya sekolah mengangkat tema kearifan lokal dengan fokus pada sejarah Sumedang. Tujuannya agar siswa setidaknya memahami sejarah daerahnya.
“Minimal, siswa tahu sejarah Sumedang,” tambahnya.
Terkait penerapan IKM, Dedi menegaskan, pihak sekolah akan selalu mengikuti kebijakan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah, meskipun terkadang ada tantangan dalam proses implementasinya.
“Kami akan mengikuti kebijakan dari pusat, baik itu penerapan kurikulum baru atau perubahan lainnya. Itu adalah bagian dari tugas kami sebagai tenaga pendidik,” ujar Dedi.
Meskipun sempat menemui berbagai kendala pada awal penerapan, Dedi bersyukur bahwa seluruh tantangan tersebut dapat diatasi. Ia juga memastikan bahwa kompetensi guru di SMPN 8 Sumedang sesuai dengan kualifikasi dan tidak ada masalah terkait hal tersebut.
Baca Juga:Sudah Beraksi Sebanyak 12 Kali, Komplotan Perampok Ini Akhirnya Terekam CCTV Saat BeraksiBuku Abi Bagikan Kisah Saat Dirinya Alami Pelecehan Seksual Dari Sang Ayah Sejak Masih Kecil
“Alhamdulillah, meskipun awalnya ada kendala, semuanya bisa kami atasi. Kompetensi guru juga sesuai dengan ijazah linier dan tidak ada masalah,” pungkasnya. (ahm)