sumedangekspres, CIMALAKA – Kepala Sekolah SMPN 1 Cimalaka, Dra Enung Titin Agustikawati M M, mengungkapkan visi dan misinya untuk membawa sekolah menjadi unggul, kolaboratif, dan inspiratif (Ukir) melalui pengelolaan yang holistik dan menyeluruh. Salah satu program unggulannya, ‘Saci Masagi,’ telah mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
“Saci Masagi mencakup empat pilar penting dalam kehidupan, yaitu Masagi Kayakinan, Masagi Kalakuan atau Akhlak, Masagi Keilmuan, dan Masagi Kemampuan,” jelas Enung saat menjelaskan pentingnya pendekatan holistik dalam mengelola sekolah kepada Sumeks, kemarin.
Program tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka yang berpusat pada siswa dan berfokus pada pembelajaran sepanjang hayat.
Baca Juga:Raih Banyak Penghargaan, Pj Bupati Puji Kinerja ASN SumedangSekda Tuti: JDIH Bagian dari Keterbukaan Informasi Publik
“Kami berusaha membangun sekolah yang holistik, dengan menyeimbangkan aspek spiritual, moral, keilmuan, dan kemampuan praktis siswa,” ujarnya.
Enung juga menyampaikan, pelaksanaan program Saci Masagi dimulai dari pembentukan karakter dan kepemimpinan dirinya sebagai kepala sekolah, melalui serangkaian aktivitas reflektif untuk menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah.
“Tahap pertama adalah menyusun visi diri, yang kami sebut ‘Ukir,’ untuk menumbuhkan kesadaran dan semangat dalam membangun sekolah. Selanjutnya, saya mempraktikkan visi ini dalam keseharian sebagai contoh bagi warga sekolah, dan bersama-sama kami berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi sekolah,” ungkapnya.
Dalam program Saci Masagi, aspek , ‘Masagi Kayakinan’ berfokus pada spiritualitas dan hubungan warga sekolah dengan Tuhan. Beberapa kegiatan yang mendukung aspek ini meliputi sholat dhuha bersama, membaca Asmaul Husna, kultum Jumat, serta kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya yang menanamkan nilai-nilai religiusitas di kalangan siswa.
Untuk aspek ‘Masagi Kalakuan atau Akhlak’, SMPN 1 Cimalaka mengedepankan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami membiasakan 5S, yaitu Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun, serta mengadakan kegiatan sosial seperti ‘Saci Berbagi’ untuk memperkuat kepekaan sosial siswa,” jelasnya.
Sementara itu, aspek ‘Masagi Keilmuan’ bertujuan mengembangkan pengetahuan siswa melalui strategi pembelajaran inovatif yang disebut “Fantastic Four,” yaitu ‘Learning by Doing’, ‘Learning by Sharing’, ‘Learning by Acting’, dan ‘Learning by Teaching’. Strategi ini telah mendapat pengakuan dan sertifikat HAKI dari Kemenkumham.