Penatapan lokasi program tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan, diantaranya seperti angka partisipasi kasar yang masih rendah, kantung kemiskinan, dan kasus stunting.
Pelaksanaan simulasi ini juga dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan implikasi program sebenarnya pada tahun 2025 nanti, sehingga Kabupaten/Kota diharapkan telah siap menjalankannya dengan baik. Terakhir, mengenai pelaksanaan program makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan tahun depan, Dinna bilang masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
“Terkait pelaksanaan tahun depan dilaksanakan oleh pusat, belum ada informasi terkait juknis pusatnya,” ucapnya.
Baca Juga:Galih Dimuntur Kartasasmita Sebut Eni Sumarni Punya Kans Untuk Menangkan Pilkada SumedangSebanyak 53 Lulusan MA Plus Al Hikam Tanjungkerta Diterima di Berbagai Perguruan Tinggi
Sebelumnya, Pj Bupati Subang Dr Imran mengatakan, simulasi program makan bergizi sebagai upaya ji coba untuk memitigasi dan meminimalkan permasalahan yang mungkin muncul di kemudian hari. Ia juga berharap dampak positif dari program ini tidak hanya dirasakan oleh siswa sekolah dasar, tetapi juga oleh masyarakat luas.
“Mudah-mudahan program ini membawa manfaat, tidak hanya bagi anak-anak sekolah, tetapi juga untuk lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan,” katanya.
“Dan masa depan pendidikan di Kabupaten Subang. Dengan niat yang baik, saya yakin program ini akan berjalan dengan baik,” pungkasnya. (fsh/ysp)