sumedangekspres – Gejala autisme biasanya mulai terlihat pada usia sekitar 2 tahun. Namun, pada beberapa kasus, gejala tersebut bisa muncul sebelum usia 1 tahun atau bahkan baru terdeteksi pada usia dewasa.
Penderita autisme sering kali mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, dengan gejala dan tingkat keparahan yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain.
Namun, agar lebih mudah dipahami dan lebih koheren, saya akan mengeditnya sedikit. Berikut adalah versi yang lebih rapi dan jelas:
Gejala Autisme pada Anak
Berikut adalah beberapa gejala autisme yang umumnya muncul pada penderita:
Baca Juga:Gejala ADHD pada Anak-anak Umumnya Muncul Sekitar Usia Tiga TahunProses Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Permanen yang Menggantikan Gigi Susu
1. Gangguan Komunikasi dan Interaksi SosialAnak dengan autisme sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Gejala ini biasanya mulai tampak pada usia 8 hingga 10 bulan. Meskipun beberapa anak mungkin dapat berbicara dengan lancar, kemampuan tersebut kadang hilang seiring bertambahnya usia.
Gejala yang terkait dengan gangguan komunikasi dan interaksi sosial meliputi:- Tidak merespons saat namanya dipanggil, meskipun pendengarannya normal.- Tidak mengungkapkan emosi atau menunjukkan empati terhadap perasaan orang lain.- Kesulitan memulai atau melanjutkan percakapan, bahkan untuk hal sederhana seperti meminta sesuatu.- Sering mengulang kata (ekolalia), termasuk latah, tetapi tidak memahami makna atau penggunaan kata tersebut dengan tepat.- Menghindari kontak mata dan kurang menunjukkan ekspresi wajah.- Memiliki nada bicara yang tidak biasa, seperti berbicara dengan nada datar atau monoton, seperti robot.- Lebih suka menyendiri, tampak seolah berada dalam dunia mereka sendiri.- Tidak memahami atau merespons pertanyaan atau petunjuk yang sederhana.- Tidak suka berbagi, berbicara, atau bermain dengan orang lain.- Menghindari atau menolak kontak fisik dengan orang lain.
2. Gangguan Pola PerilakuPenderita autisme sering menunjukkan pola perilaku, aktivitas, atau minat yang terbatas, tidak biasa, dan cenderung dilakukan berulang-ulang.
Gejala yang berhubungan dengan gangguan pola perilaku meliputi:- Sensitif terhadap cahaya, suara, atau sentuhan, tetapi tidak merespons rasa sakit.- Terbiasa dengan pola aktivitas yang sangat rutin, dan merasa marah atau cemas jika ada perubahan dalam rutinitas.- Gerakan tubuh atau sikap tubuh yang tidak biasa, misalnya berjalan dengan berjinjit.- Melakukan gerakan repetitif, seperti mengayunkan tangan atau tubuh ke depan dan belakang.- Memiliki preferensi makanan yang terbatas, seperti memilih makanan dengan tekstur tertentu.