Berbagai Kondisi yang Membutuhkan Prosedur Bayi Tabung

Berbagai Kondisi yang Membutuhkan Prosedur Bayi Tabung
Ilustrasi bayi tabung.
0 Komentar

sumedangekspres – Prosedur bayi tabung menjadi alternatif bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Meskipun biaya yang diperlukan cukup tinggi, prosedur ini banyak diminati karena memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan metode kehamilan lainnya.

Dokter biasanya merekomendasikan prosedur bayi tabung jika pengobatan, tindakan bedah, atau inseminasi buatan tidak berhasil mengatasi masalah kesuburan. Prosedur ini juga bisa dipilih oleh pasangan yang telah berusaha menjalani program kehamilan selama bertahun-tahun namun belum berhasil.

Prosedur ini dilakukan dengan cara mempertemukan sel telur dan sel sperma di luar tubuh, yaitu di dalam tabung khusus di laboratorium. Setelah sel telur dibuahi, embrio yang terbentuk kemudian akan ditanamkan ke dalam rahim untuk memulai proses kehamilan.

Serangkaian Prosedur Bayi Tabung

Baca Juga:Manfaat Kopi Campur Lemon untuk TubuhCawagub Jabar, Ilham Habibie Targetkan Suara Diatas 40 Persen untuk Kabupaten Bogor

1. Konsultasi dan Pemeriksaan Kesehatan Secara Menyeluruh Sebelum menjalani prosedur bayi tabung, Anda dan pasangan dianjurkan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan sel telur dan sperma dalam kondisi sehat. Tes yang dilakukan antara lain: – Pemeriksaan rahim dan penyakit menular seksual – Analisis air mani dan kualitas sperma – Tes cadangan ovarium dan kualitas sel telur

2. Pengambilan Sel Telur Pasien wanita akan diberikan suntikan hormon untuk merangsang pematangan sel telur. Setelah sel telur matang, dokter akan mengambilnya menggunakan jarum khusus dengan bantuan USG, yang biasanya memakan waktu 30–60 menit.

3. Pengambilan Sperma Sperma diperoleh melalui masturbasi, dengan fasilitas khusus yang disediakan rumah sakit. Sperma biasanya diambil pada hari yang sama dengan pengambilan sel telur.

4. Pembuahan Sel Telur dengan Sperma di Laboratorium Sel telur akan dibuahi dengan sperma di laboratorium. Embrio yang terbentuk akan dipantau dan disimpan sebelum dipindahkan ke rahim.

5. Pemindahan Embrio ke Rahim Setelah embrio cukup matang, akan dipindahkan ke rahim menggunakan kateter melalui vagina. Umumnya, 3 embrio ditransfer sekaligus untuk meningkatkan peluang keberhasilan. Dua minggu setelah prosedur, pasien akan diminta melakukan tes kehamilan.

Berbagai Kondisi yang Membutuhkan Prosedur Bayi Tabung

Usia merupakan faktor penting dalam kesuburan. Wanita yang berusia di atas 40 tahun sering disarankan menjalani prosedur bayi tabung karena peluang hamil secara alami menurun. Prosedur ini juga bisa disarankan bagi pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak meskipun sudah mencoba berbagai metode, dan memiliki kondisi berikut:

0 Komentar