sumedangekspres – Gas air mata dan dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah yang bisa diambil jika terkena paparan gas tersebut. Secara keseluruhan, gas air mata adalah alat pengendali massa yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, saluran pernapasan, dan kulit. Ketika terpapar gas air mata, beberapa gejala yang umum terjadi antara lain mata merah, gatal, dan perasaan terbakar, serta gangguan pernapasan seperti batuk atau sesak napas.
Tips Saat Terkena Gas Air Mata
1. Tetap Tenang dan Lindungi Saluran Pernapasan – Tutup hidung, mata, dan mulut untuk meminimalkan gas yang terhirup. – Gunakan masker atau kacamata jika tersedia, dan segera lari ke tempat aman yang jauh dari sumber gas air mata, seperti tempat tinggi atau lokasi yang tidak terjangkau gas tersebut. – Minta pertolongan dari petugas kesehatan bila mengalami kesulitan bernapas.
2. Cuci Bagian Tubuh yang Terkena Gas Air Mata – Basuh dengan air bersih dan sabun area tubuh yang terkena gas. – Jika gas mengenai mata, basuh dengan air mengalir selama 10-15 menit, hindari menggosok mata. – Lepas lensa kontak jika Anda menggunakannya, dan bersihkan kacamata dengan air sebelum digunakan kembali.
Baca Juga:Kejari Sumedang Gelar Kegiatan Jaksa Garda Desa Ahmad Syaikhu Harap Dukungan Anies Bisa Pengaruhi Elektabilitas ASIH
3. Ganti Pakaian yang Terkena Gas – Lepaskan pakaian yang terkena gas, terutama yang melewati kepala, dan sebaiknya gunting pakaian tersebut untuk menghindari kontak lebih lanjut. – Pisahkan pakaian yang terkontaminasi saat mencuci dan jika kontaminasi cukup parah, buang pakaian dalam kantong plastik ke tempat pembuangan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
4. Segera Mandi untuk Menghilangkan Sisa Gas – Mandi dengan air mengalir dan sabun untuk membersihkan tubuh dari sisa-sisa gas air mata, termasuk rambut. – Hindari mandi dengan cara berendam agar tidak mencemari air dan tubuh dengan gas yang mungkin masih menempel.
Risiko dan Komplikasi- Risiko lebih tinggi pada anak-anak dan orang dengan gangguan pernapasan seperti asma atau PPOK, yang mungkin mengalami gejala lebih parah, seperti gagal napas atau kebutaan.- Paparan gas air mata yang lama atau dalam dosis tinggi di tempat tertutup juga bisa berisiko bagi orang dengan penyakit jantung, meningkatkan kemungkinan serangan jantung.- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)** juga bisa terjadi pada mereka yang terpapar gas air mata secara berulang.