Penumpang Sepi, Sopir Angkot di Sumedang Merana

SEDIKIT: Salah satu angkot di Kota Sumedang yang sepi penumpang.
SEDIKIT: Salah satu angkot di Kota Sumedang yang sepi penumpang.
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – Pendapatan supir angkutan umum di Kota Sumedang terus menurun seiring berkurangnya minat masyarakat menggunakan transportasi umum. Sejumlah supir angkot mengeluhkan kondisi tersebut, yang kini semakin terasa sulit.

Seorang supir angkot bernama Aseng mengungkapkan, pendapatannya saat ini jauh dari kata cukup. Jika sebelumnya ia mampu meraup hingga Rp100 ribu sehari, kini penghasilannya hanya mencapai Rp20 ribu atau bahkan lebih rendah.”Benar-benar sepi. Sekarang sulit dapat Rp70 ribu sehari. Sebelum Pilpres sudah sepi, tapi masih lumayan saat liburan sekolah. Sekarang makin susah,” ujar Aseng kepada Sumeks, Senin (13/1).

Asing menjelaskan, kehadiran ojek online menjadi salah satu penyebab utama sepinya penumpang angkutan umum. Hal tersebut diperparah dengan banyaknya masyarakat yang kini memiliki kendaraan pribadi, sehingga semakin sedikit yang menggunakan jasa angkutan umum.

Baca Juga:Siswa SD di Sumedang Mulai Terima Makan Siang Bergizi GratisSekda Tuti Minta Saran Dewan Perbaiki Pelayanan Publik di Sumedang

Pernyataan serupa disampaikan Iki, seorang kondektur angkot. Menurutnya, persaingan dengan ojek online sangat memengaruhi pendapatan mereka.

“Semenjak ada ojek online, angkutan umum makin sepi. Selain itu, sekarang banyak yang punya kendaraan pribadi, jadi angkot makin kurang diminati,” ungkap Iki.

Kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi para supir angkutan umum di Sumedang. Para sopir angkot berharap ada solusi yang bisa membantu meningkatkan kembali minat masyarakat menggunakan transportasi umum agar pendapatannya kembali stabil. (kki)

0 Komentar