Kemunculan Tayo Merusak Penghasilan Tukang Delman di Sumedang

RESAH: Salah seorang kusir delman di Kota Sumedang mengeluhkan pendapatannya yang terus menurun, kemarin.
RESAH: Salah seorang kusir delman di Kota Sumedang mengeluhkan pendapatannya yang terus menurun, Kamis (16/1).
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – Sejumlah pengusaha kecil di Sumedang mengungkapkan keluhan terkait penurunan pendapatan yang semakin terasa akibat berbagai faktor, seperti perkembangan teknologi, fasilitas transportasi modern, dan sistem online yang semakin marak.

Maman, seorang kusir delman menyatakan, kehadiran mobil Tayo yang disediakan pemerintah telah mempengaruhi mata pencahariannya.

“Semenjak ada mobil Tayo, pendapatan delman menurun drastis. Dulu, saya bisa mendapatkan banyak penumpang, sekarang sulit sekali, bahkan untuk kebutuhan sehari-hari saja terasa berat,” ujarnya kepada Sumeks, Kamis (16/1).

Ia mengeluhkan penurunan jumlah delman yang beroperasi akibat minimnya penumpang.

Baca Juga:Marak Calo, Dewan Soroti Pelanggaran di Kawasan Industri Cimanggung-JatinangorBati Tuud Koramil 1008/Buahdua Latih Paskibra, Pupuk Jiwa Nasionalisme Siswa

“Dulu pendapatan sehari bisa lebih dari Rp100 ribu, sekarang untuk mendapatkan Rp20 ribu saja sulit. Jumlah delman yang beroperasi juga menurun drastis dari 150 menjadi hanya delapan,” jelas Yayat.

Selain itu, Udin, seorang penjual gorengan, menyoroti dampak keberadaan tol yang membuat kunjungan wisatawan berkurang.

“Sebelum ada tol, pengunjung dari luar kota ramai datang, terutama karena ada bus yang menurunkan penumpang di dekat pasar. Sekarang, semuanya sepi,” katanya.

Menurut para pedagang, globalisasi dan perkembangan teknologi membawa perubahan besar yang membuat sistem jual beli beralih ke platform online.

“Semua serba mudah, cepat, dan tidak ribet dengan sistem online. Ini membuat kami yang berjualan secara langsung sangat terdampak,” tambah salah seorang pedagang.

Meski begitu, pedagang hanya bisa bersabar menghadapi situasi ini. Mereka berharap pemerintah lebih bijak dalam memberikan fasilitas agar tidak semakin menyulitkan pedagang kecil yang menggantungkan hidupnya pada perdagangan konvensional.

“Semoga ada solusi dari pemerintah untuk membantu kami yang terdampak. Jangan sampai sistem modern ini malah mematikan usaha kecil yang menjadi tumpuan hidup banyak keluarga,” harap Udin.

Baca Juga:Swasembada Pangan, Warga Desa Suriamukti Manfaatkan PekaranganMaruarar Sirait Apresiasi Layanan PBG di MPP Kabupaten Sumedang 

Dengan perubahan yang terus terjadi, para pedagang berharap perhatian lebih dari pihak terkait agar tetap bisa bertahan di tengah persaingan globalisasi yang semakin pesat. (kki)

0 Komentar