Dapat Dukungan Dari Warganet, Dedi Mulyadi Bakal Larang Study Tour, Penjulan LKS, dan Pembelian Seragam

Dapat Dukungan Dari Warganet, Dedi Mulyadi Bakal Larang Study Tour, Penjulan LKS, dan Pembelian Seragam
Dapat Dukungan Dari Warganet, Dedi Mulyadi Bakal Larang Study Tour, Penjulan LKS, dan Pembelian Seragam - (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Melalui akun media sosial resminya, Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi mengungkap kebijakannya mengenai pembelian LKS, seragam sekolah, hingga study tour.

Sebelumnya diketahui Dedi telah mengadakan rapat dengan sejumlah pejabat Pemprov Jabar guna membahas kelangsungan pendidikan di Jawa Barat.

Dalam pertemuan tersebut, ia menegaskan pentingnya menghindari praktek jual beli seragam sekolah, buku, dan LKS.

Baca Juga:Turun Langsung ke Lokasi Penggusuran Klaster di Kabupaten Bekasi, Menteri Nusron Tegaskan Kehadiran NegaraVidio Skandal Peselingkuhan Pegawai BUMN Viral di Media Sosial

“Tidak perlu lagi ada jualan LKS atau seragam di sekolah. Ini harus dihentikan.” Pernyataan ini juga dibagikan melalui akun Instagram dan TikTok-nya sebagai bentuk komitmen untuk mengubah sistem yang ada.

Oleh karena itu, kegiatan seperti penjualan buku, LKS, dan seragam harus dihentikan. Begitu pula dengan kegiatan yang melibatkan pungutan biaya kepada siswa, seperti study tour, yang menurutnya tidak lagi dapat diterima.

“Seperti renang dan sejenisnya yang ada pemungutan,” imbuhnya.

Dedi berpendapat jika kegiatan tersebut bisa menjadi hal yang bisa menimbulkan kecurigaan serta jadi tekanan psikologis bagi para tenaga pengajar.

Selain itu, Dedi menyuarakan perlunya pengurangan beban administratif bagi guru dan kepala sekolah. Untuk itu, ia berencana mengalokasikan lebih banyak tenaga administrasi di sekolah.

Ia juga menambahkan, hal-hal seperti kegiatan renang yang memungut biaya harus dihindari, karena bisa menimbulkan kecurigaan serta memberikan tekanan psikologis kepada guru.

Dedi juga berpesan kepada para guru agar fokus pada tugas utamanya, yaitu mengajar, dan tidak terganggu oleh kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan pendidikan.

Tak lupa, ia menyatakan akan mendorong Pemprov Jabar untuk mengalokasikan anggaran yang lebih fleksibel untuk sekolah, guna mendukung kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan tak terduga lainnya.

0 Komentar