sumedangekapres – Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, mengunjungi lokasiPergerakan tanah di RT 03 RW 07, Desa Wargaluyu, Kecamatan Tanjungmedar yang kondisinya semakin mengkhawatirkan, Selasa (18/3/2025).
Setelah pergerakan awal terdeteksi pada Februari 2025 lalu, pergerakan tanah tersebut kini menunjukkan perubahan drastis dan signifikan. Akibatnya 6 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan 9 rumah mengalami kerusakan parah.
Sebagian besar warga mengungsi ke rumah keluarga terdekat, sementara beberapa lainnya mendirikan saung darurat di daerah yang lebih aman di atas perkampungan.
Baca Juga:Bupati Dony: Jalan Lingkar akan Diberi Nama Jalan Prabu Guru Aji PutihBupati Optimis, Akses Jalan Lingkar Utara Jatigede Dari Pasiringkik Bisa Dibuka Sebelum Lebaran
Ketua BPD Desa Wargaluyu, Jajang (33), menyampaikan, warga sangat khawatir dengan kondisi tersebut dan berharap adanya solusi dari pemerintah.
“Warga mengungsi ke rumah kerabat dan ada juga yang membuat saung sementara. Kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah karena kondisi ini semakin parah,” ungkap Jajang.
Sementara itu, Wabup menyatakan, perlu dilakukan kajian lebih mendalam terkait kelayakan lahan untuk permukiman di wilayah tersebut.
“Beberapa tahun lalu, warga di sini pernah direlokasi. Namun, sekarang kami perlu mengkaji lebih dulu kondisi lahan ini. Secara geologi, lahan di sini sudah tidak bisa ditempati lagi. Jika dipaksakan untuk direnovasi, dikhawatirkan pergerakan tanah akan terjadi lagi,” jelas Wabup Fajar.
Ia menambahkan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah menginstruksikan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) untuk melakukan kajian menyeluruh terkait lahan yang aman untuk dijadikan permukiman baru.
“Tadi saya sudah minta Kadis Perkimtan untuk segera mengkaji lahan yang aman. Setelah kajian selesai, kami akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk dibangunkan rumah susun bencana. Ini penting agar warga dapat tinggal dengan aman dan nyaman,” lanjutnya.
Selain itu, Wabup Fajar menekankan bahwa solusi jangka pendek juga perlu dilakukan sambil menunggu hasil kajian. “Kami akan bantu menyediakan hunian sementara (Huntara) agar warga bisa tinggal dengan layak. Ini akan kita lakukan secepatnya, mengingat kondisi yang sudah sangat mengkhawatirkan,” katanya. (red)