sumedangekspres, PAMULIHAN – Warga Dusun Gamlung, Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, digemparkan oleh penemuan mayat seorang perempuan di dalam gorong-gorong saluran air pada Rabu dini hari, 9 April 2025, sekitar pukul 02.10 WIB.
Korban diketahui bernama Diar Sugiarti (33), seorang ibu rumah tangga yang dilaporkan hilang sejak Sabtu, 5 April 2025.
Penemuan berawal ketika warga dan keluarga melakukan pencarian selama empat hari setelah korban dilaporkan hilang. Tiga orang saksi, yaitu Agus Romli, Rohendi, dan Atep, menemukan pakaian yang tersangkut pada kayu di saluran air berupa kerudung warna krem, baju hijau, dan celana biru pakaian yang terakhir dikenakan korban.
Baca Juga:Pengunjung Wisata Sejarah dan Alam Gunung Kunci MenurunDewan Kawal Revitalisasi Pasar Parakanmuncang
“Waktu itu kami lihat ada baju tersangkut di kayu. Setelah kami ambil dan periksa, ternyata mirip sekali dengan pakaian terakhir yang dipakai almarhumah,” ujar Agus Romli, salah satu warga yang turut melakukan pencarian.
Pakaian tersebut dikonfirmasi oleh sepupu korban, Wili Cepi, sebagai milik korban.
“Saya langsung mengenali bajunya. Itu memang yang dipakai Diar saat terakhir kali terlihat,” ungkap Wili.
Setelah laporan disampaikan kepada aparatur desa, pencarian diperluas. Jenazah akhirnya ditemukan oleh Ketua RW, Deni Mulyadi, di dalam gorong-gorong sedalam lima meter, sekitar 60 meter dari lokasi penemuan pakaian.
“Saya lihat ada sesuatu di dalam gorong-gorong dan ternyata itu tubuh almarhumah. Segera saya beri tahu warga lain,” jelas Deni saat dikonfirmasi.
Setelah menerima laporan, tim gabungan dari Polsek Pamulihan yang dipimpin IPTU Tri Sunu Suparjianto bersama Inafis Polres Sumedang, Babinsa, petugas medis dari UPTD Puskesmas Pamulihan, BPBD, dan Damkar Sumedang datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Proses evakuasi dilakukan dengan memotong pipa saluran air.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, jenazah ditemukan dalam kondisi telanjang, seluruh tubuh membengkak, terdapat luka lecet di siku dan lutut, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dugaan sementara, korban masuk ke gorong-gorong dalam kondisi hipotermia dan tak mampu keluar kembali.
Baca Juga:Perbaikan Jalan Ujungjaya-Conggeang Dinilai Kurang MaksimalSoal Tikus di Pasar Parakanmuncang, Praktisi Hukum Angkat Bicara
“Kami tidak menemukan indikasi kekerasan fisik pada tubuh korban. Kemungkinan besar korban masuk sendiri ke dalam gorong-gorong dan tidak bisa keluar kembali,” kata dr. Ressy Nirmala Indah, tim medis dari Puskesmas Pamulihan.