SUMEDANG EKSPRES – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa rencana Indonesia untuk menerima sekitar 1.000 pengungsi Palestina dari Jalur Gaza murni bersifat evakuasi sementara, bukan relokasi permanen.
Ia menekankan bahwa Indonesia menolak segala bentuk upaya pemindahan permanen warga Palestina dari tanah mereka, karena perubahan demografi di Jalur Gaza merupakan pelanggaran hukum internasional.
“Keberadaan mereka di Indonesia bersifat sementara dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk ‘memindahkan’ warga Palestina tersebut dari tanah airnya,” ujar Sugiono dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis (10/4).
Baca Juga:Milad Ponpes Darul Hikmah, Bupati Dony Minta Perkuat Ukhuwah Motor Adu Banteng, Pemotor Tewas Seketika di Jatinangor
Para pengungsi yang akan diterima terdiri dari korban konflik yang membutuhkan perawatan medis serta anak-anak yatim piatu yang perlu mendapatkan pemulihan trauma. Rencana ini, menurut Sugiono, sejalan dengan langkah yang juga telah diambil negara-negara seperti Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki.
Sugiono menegaskan bahwa proses evakuasi hanya akan dilakukan apabila seluruh pihak yang terlibat, termasuk Pemerintah Palestina, telah memberikan persetujuan. Saat ini, Indonesia masih melakukan konsultasi intensif dan menyiapkan teknis pelaksanaan.
“Indonesia juga akan memastikan bahwa semua langkah tersebut sepenuhnya dilakukan untuk kepentingan rakyat Palestina dan mendapat dukungan negara-negara di kawasannya,” imbuhnya.
Ia juga menyatakan bahwa rencana ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik melalui bantuan kemanusiaan maupun upaya diplomatik. Indonesia terus mendorong penyelesaian konflik berdasarkan solusi dua negara dan menyerukan penghentian kekerasan terhadap rakyat Palestina.
Presiden Prabowo, dalam pernyataannya sebelum berangkat ke Timur Tengah pada Rabu (9/4), turut menegaskan bahwa evakuasi ini hanya akan dilaksanakan dengan persetujuan semua pihak dan sifatnya sementara.
“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, serta kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal,” ujar Prabowo.*