Melalui budaya yang membuat orang miskin merasa malu untuk berubah.
Ketika seseorang hidup dalam kemiskinan, apa yang sering kita dengar?
“Sudahlah, ini sudah jalan hidupmu.”
“Jangan banyak mengeluh, syukuri saja.”
“Kalau mau kaya, terima nasib dulu. Nanti juga ada jalannya.”
Semua kalimat ini terdengar seperti nasihat, tetapi sesungguhnya adalah bentuk penaklukan yang halus. Sebuah cara untuk membuat orang miskin tetap diam dan menerima nasib, tanpa pernah diberi ruang untuk bermimpi lebih tinggi.
Namun jika direnungkan lebih dalam, semua ini hanyalah cara halus untuk membuat orang tetap diam. Mereka membentuk keyakinan bahwa kemiskinan adalah sesuatu yang wajar. Padahal, tidak ada yang wajar dari kesengsaraan. Tidak ada yang wajar dari seseorang yang bekerja 12 jam sehari tetapi tetap kesulitan makan. Tidak ada yang wajar dari seseorang yang hidup dalam kemiskinan hanya karena ia terlahir di lingkungan yang salah.
Baca Juga:7 Rekomendasi Motor Terbaik untuk Touring Saat Ini, Cocok untuk PetualangBukan Hanya Soal Pertamax Oplosan, Begini Cara SPBU Pertamina Lakukan Kecurangan
5. Jika Kemiskinan Bukan Takdir, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Kini kita tahu bahwa kemiskinan bukanlah garis hidup yang tidak dapat diubah. Lalu, apa yang bisa kita lakukan?
Berhentilah menerima mentah-mentah segala hal yang diajarkan.
Mulailah mempertanyakan segalanya: mengapa sesuatu terjadi, siapa yang diuntungkan, dan apa yang bisa diubah.
Jadikan edukasi sebagai alat pembebasan, bukan sekadar gelar.
Pendidikan bukan hanya soal ijazah, melainkan soal wawasan dan cara berpikir. Mulailah dengan membaca buku yang tepat, mempelajari keterampilan baru, dan memahami bagaimana dunia ini bekerja.
Bangun kemandirian finansial.
Sistem dirancang agar kita selalu bergantung pada orang lain. Namun jika kita mampu menciptakan sumber penghasilan sendiri, kita bisa melepaskan diri dari jerat ketergantungan tersebut.
Berani menantang narasi yang keliru.
Jika seseorang berkata, “Kemiskinan adalah takdir,” tanyakan: benarkah ini takdir atau hanya keadaan yang belum diubah? Benarkah kita tidak bisa keluar dari situasi ini, atau kita hanya diajari untuk takut mencoba?
Bantu orang lain untuk sadar.
Kesadaran bukan untuk disimpan sendiri. Semakin banyak orang yang sadar, semakin besar kemungkinan terjadinya perubahan.