Salah satu sorotan utama dari kunjungan ini adalah pameran inovasi energi terbarukan hasil kolaborasi antara SMK, industri, dan pemerintah. Pameran tersebut menampilkan sepuluh prototipe dan sistem energi bersih, sebagai bukti nyata bahwa siswa SMK mampu menghasilkan karya yang tak hanya aplikatif, tapi juga berdampak luas.
Salah satu karya yang dipamerkan adalah Simulator PLTS Tipe Rooftop dan Solar Home System, yang dirancang untuk mendidik dan melatih siswa mengenai sistem panel surya di sektor perumahan dan perkantoran.
Lalu, ada PLTS untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) menjadi solusi penerangan wilayah terpencil, hemat energi, dan ramah lingkungan. Ada pula inovasi berupa sistem hidroponik bertenaga surya yang menunjukkan potensi integrasi energi bersih dengan sektor pertanian modern serta memberikan harapan bagi ketahanan pangan dan lingkungan.
Baca Juga:Pemdes Mekarjaya Gelar Halal Bihalal, Jalin Kedekatan dengan MasyarakatJalan Usaha Tani Tunjang Ketahanan Pangan di Desa Ungkal
Tak kalah menarik di pameran ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) dan Reaktor Biodiesel, dua prototipe yang menunjukkan eksplorasi siswa dalam memanfaatkan sumber energi alternatif secara lebih luas. Simulator PLTMH Hybrid, hasil kolaborasi dengan PT. Heksa Hidro, menandai sinergi nyata antara dunia pendidikan dan industri.
Disamping itu, Bupati Sumedang menyambut hangat hadirnya Program TET, yang menurutnya sangat sejalan dengan agenda 100 hari Kabupaten Sumedang, terutama dalam memperkuat ketahanan energi berbasis potensi lokal.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah saat ini tengah mengembangkan sistem PLTS untuk UPT, sekolah, dan wilayah yang belum terjangkau listrik konvensional.
“Ini luar biasa. SMK Muhammadiyah 1 telah menjawab panggilan zaman dengan menyiapkan SDM unggul di bidang energi. Melalui momentum ini, kami ingin mengirim pesan pada dunia: dari Sumedang, dari SMK Muhammadiyah, kita siap menjadi pemimpin dalam energi baru terbarukan. Be the first, be the best, be different,” ujar Bupati Dony Ahmad Munir.
Menurutnya, Pemda Kabupaten Sumedang akan terus mendukung penuh transformasi pendidikan, mulai dari pendidik, peserta didik, kurikulum hingga digitalisasi sistem.
“Kami bersyukur Sumedang tercatat sebagai salah satu daerah dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tertinggi secara nasional. Kita ingin meniru semangat digitalisasi seperti di Korea Selatan,” jelasnya.