sumedangekspres – Sebanyak 17 rumah dengan total 51 warga terdampak fenomena pergeseran tanah yang terjadi di Dusun Sukaasih, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Senin (5/5) pagi.
Peristiwa ini tidak hanya memutus akses jalan desa, namun juga memaksa belasan warga, termasuk balita dan lansia, untuk dievakuasi.
Pergeseran tanah yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB menyebabkan jalan penghubung sepanjang kurang lebih 200 meter antara Dusun Cisalak dan Dusun Marasa terputus.
Baca Juga:Korban Longsor di Jatihurip Sumedang Minta Bantuan Pemerintah: Saya Tak Tahu Lagi Harus Pulang ke Mana?28 Titik Dijaga, Polres Sumedang Pastikan Kelancaran Lalu Lintas Pagi
Selain itu, dua bangunan kandang kambing berukuran 7×6 meter dilaporkan roboh, meskipun dalam kondisi kosong.
Forkopimcam Cisarua bersama BPBD Kabupaten Sumedang bergerak cepat dengan mendatangi langsung lokasi bencana.
Tim turut didampingi oleh para ahli dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) yang tengah melakukan kajian geologis di area terdampak.
“Forkopimcam Cisarua bersama BPBD Kabupaten Sumedang dan tim dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran melakukan pengecekan langsung terhadap lokasi pergeseran tanah yang terjadi di Dusun Sukaasih, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, pada Senin (5/5) pagi,” bunyi pernyataan resmi dari pihak kecamatan.
Dari total 17 rumah yang terdampak, sebanyak 6 rumah dikategorikan dalam status terancam. Menurut data yang dihimpun, 4 di antaranya berada tepat di sisi lokasi pergeseran tanah dan dihuni oleh 7 kepala keluarga (21 jiwa).
Meski demikian, seluruh warga yang berada di zona rawan telah berhasil dievakuasi dengan selamat ke GOR Serbaguna Kantor Desa Cisalak.
Langkah lanjutan berupa pemetaan geologi dan analisis potensi pergerakan tanah dilakukan oleh tim dari Unpad, dengan pengawalan penuh dari BPBD dan Forkopimcam.
Baca Juga:Bocoran Cara Dapat Saldo DANA Gratis Resmi Tanpa Nunggu LamaAuto Masuk! Link Resmi Saldo DANA Gratis Cuma Buat yang Cek Sekarang!
Upaya ini dilakukan untuk menilai kemungkinan risiko lanjutan serta menentukan langkah mitigasi yang tepat.
Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono, S.I.K., M.Hum., menegaskan bahwa kondisi di lokasi masih dapat dikendalikan.
“Situasi terkini masih dalam kondisi aman dan kondusif, dan pihaknya akan terus melakukan pemantauan serta memastikan penanganan berjalan optimal,” ujar Kapolres.
Sampai saat ini, belum ada laporan korban jiwa. Namun otoritas terkait tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat kondisi tanah yang masih labil.