Plus Minus Pendidikan di Barak Militer Bagi Siswa

Plus Minus Pendidikan di Barak Militer Bagi Siswa
Plus Minus Pendidikan di Barak Militer Bagi Siswa
0 Komentar

Oleh: Dr. Encep Iman Hadi Sunarya, M. Pd

(Dosen Prodi PGSD FKIP Universitas Sebelas April)

sumedangekspres – Menurut UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pendidikan itu penting bagi seseorang karena dengan adanya pendidikan, maka seseorang dapat menjadi produktif. Pendidikan sangat penting karena pendidikan dapat memberi seseorang sebuah keterampilan dan hal yang dibutuhkan untuk bisa berhasil dalam hidup.

Selama ini pendidikan dihadapkan dengan sejumlah problem. Lemahnya penekanan pendidikan karakter dari pihak sekolah dan keluarga justru memberikan masalah dalam membentuk mentalitas peserta didik. Munculnya generasi yang tidak memiliki harga diri (kasus narkoba, seks bebas, tawuran, juga pembunuhan), munculnya generasi yang menonjolkan egosentris dan emosi yang meledak-ledak –hingga terjebak dalam perilaku kekerasan– merupakan gambaran nyata kesenjangan kualitas yang sangat jauh antara lembaga pendidikan dan masyarakat (Diharja, 2025).

Baca Juga:Ternyata Alat Elektronik Ini Mengandung Emas, Jangan Buang Meskipun Sudah Rusak?Ini Bedanya Emas Asli dan Palsu, Jangan Sampai Tertipu

Salah satu program pendidikan yang sangat viral yang digaungkan oleh gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, SH., MM. yaitu mengenai program pendidikan di barak militer. Program pendidikan di barak militer akhir-akhir ini sangat viral dibicarakan, padahal beberapa sekolah sebelum kebijakan tersebut diterapkan sudah ada beberapa sekolah menerapkan pendidikan karakter di barak militer di Kodim maupun Yonif, terutama bagi siswa baru dengan biaya mandiri sekolah.

Pada program pendidikan di barak militer Gubernur Jawa Barat ada beberapa kriteria siswa yang boleh masuk barak militer. Kriteria anak dalam pendidikan semi militer tersebut dimulai dari jenjang pendidikan SMP. Dedi menjelaskan kriteria yang dimaksud adalah anak-anak yang sudah mengarah tindakan kriminal dan orang tuanya tidak punya kesanggupan untuk mendidik.

“Jadi, kalau orang tuanya tidak menyerahkan kami tidak akan menerima”. Kata Dedi Mulyadi.

Untuk pendidikan karakter di barak militer di kabupaten Sumedang, ada 40 pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengikuti pendidikan tersebut, sebelum siswa masuk ke barak militer di di markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0610/Sumedang. Para siswa menjalani serangkaian tes kesehatan di RSUD Umar Wirahadikusumah, dimulai pada hari Selasa (6/5/2025).

0 Komentar