sumedangekspres – Upaya untuk menekan peredaran rokok ilegal di Kabupaten Sumedang kembali digencarkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Senin, 9 Juni 2025, tim kembali menggelar razia di berbagai lokasi yang dicurigai menjadi tempat penjualan rokok tanpa cukai, termasuk warung dan toko kelontong yang tersebar di sejumlah wilayah rawan.
Sekretaris Dinas Satpol PP Kabupaten Sumedang, Deni Hanafiah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah berkelanjutan yang diambil untuk menghadapi maraknya peredaran produk tembakau ilegal.
Baca Juga:Warga Mekarbakti Minta Penanganan Transparan Terkait Pembangunan Tower BTSPembangunan Dihentikan Sementara, Satpol PP Sumedang Tekankan Kepatuhan Prosedur
“Peredaran rokok ilegal di Sumedang cukup marak dan sulit dikendalikan. Kami seolah-olah terus kucing-kucingan dengan para pedagang,” ujar Deni, beberapa waktu lalu.
Ia mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam mengungkap peredaran rokok ilegal adalah metode distribusi yang rapi dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Banyak dari pelaku, katanya, menggunakan kendaraan boks dan beroperasi di waktu-waktu yang tidak biasa.
“Mereka biasanya mengirim rokok ke toko-toko menggunakan kendaraan boks, dilakukan pada malam atau dini hari,” lanjutnya.
Razia yang dilaksanakan secara rutin setiap pekan ini tidak hanya bertujuan menyita barang ilegal, tetapi juga menjadi sarana pendekatan hukum terhadap pelaku usaha yang masih menjajakan rokok tanpa cukai.
Deni menambahkan, hampir seluruh kecamatan di wilayah Sumedang memiliki titik rawan penyebaran rokok ilegal.
“Baru-baru ini kami mendapat informasi ada pengiriman dalam jumlah besar di wilayah perbatasan kabupaten. Itu sedang kami selidiki bersama,” katanya.
Baca Juga:Pembeli di Pasar Hewan MenurunPolisi Tertibkan Parkir Liar
Guna memperkuat pengawasan di lapangan, Satpol PP juga telah mengaktifkan jaringan informan yang disebar di berbagai titik strategis, terutama di area perbatasan kabupaten.
Informasi dari jaringan ini menjadi kunci utama dalam mempercepat respons petugas terhadap aktivitas mencurigakan.
“Kami ingin ketika ada pergerakan, kami bisa langsung tahu dan bergerak cepat,” ujar Deni menegaskan.
Lebih dari sekadar razia, kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran di kalangan pedagang terkait pentingnya menjual produk resmi dan legal.
Deni menyampaikan harapannya agar aktivitas ilegal ini bisa ditekan secara signifikan melalui pendekatan persuasif dan penindakan tegas di lapangan.