JATINANGOR – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang Ke-80, para pemuda di RW 09 Dusun Cisempur Kecamatan Jatinangor menggelar Turnamen toktak.
Ketua Ketua Karang Taruna unit 09 Dusun Cisempur, Luthfi mengatakan, tujuan diselenggarakannya turnamen tersebut untuk memperkenalkan olah raga tradisional, kepada generasi muda sekarang.
“Sebagai warga negara yang baik, harus menjaga dan melestarikan apa yang telah di wariskan oleh para orang tua terdahulu,” katanya kepada Sumeks, Senin (14/7).
Baca Juga:Warga Keluhkan Lalu Lalang Drum TruckPelanggar Lalulintas, Siap-siap Berurusan dengan Polisi
Turnamen tersebut, kata Lufhfi, dilaksanakan selama satu bulan penuh, mulai dari 17 Juli hingga 17 Agustus 2025.
“Acara akan dimulai pada pagi hari dan malam hari di lapangan TPQ Nurul Huda Cisempur dengan sistem bertemu (liga), dengan kategori turnamen, mulai dari single, ganda putra, ganda putri, hingga ganda campuran,” paparnya.
Disebutkan, toktak merupakan olahraga badminton tradisional lokal daerah, dengan menggunakan alat terbuat dari kayu hasil kerajinan tangan.
“Nama toktak sebetulnya sudah familiar di Jawa Barat khususnya di Sumedang, diberi nama toktak, karena suara pukulan yang mengenai kok,” katanya.
Mungkin kenapa Indonesia memiliki sejarah juara badminton, lanjut Luthfi, hingga di kancah internasional para pendahulu kita memang kreatif membuat alat badminton dari kayu untuk latihan.
“Maka tidak heran, sampai sekarang Indonesia turun temurun mencetak sejarah di kejuaraan olahraga badminton,” imbuhnya.
Namun sayang, swmbung Luthfi, tidak ada yang mewadahi olahraga toktak, sehingga tak heran, olah raga tersebut mulai terancam punah.
Baca Juga:Tahun Ajaran Baru, Pelajar Masuk Lebih AwalBakso Urat Jabrig Mengunggah Selera
Padahal, olahraga toktak tidak memerlukan lahan luas dan biaya yang besar seperti Badminton.
“Saya berharap, pemerintah juga harus memerhatikan olahraga-olahraga tradisional yang ada di daerah-daerah, minimal mengadakan turnamen resmi seperti olahraga toktak ini, ya minimal masyarakat merasa bahwa olahraga di daerahnya tersebut legal diakui oleh pemerintah,” tuturnya.
Apalagi, kata Luthfi, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir sangat aktif terjun ke masyarakat dan selalu peduli bahkan mendukung kreativitas warga. (red)