Kades Minta Data Penerima Bantuan Pangan Beras Diperbaiki

Kades Minta Data Penerima Bantuan Pangan Beras Diperbaiki
Kepala Desa Sukajaya Sukana Saat Menyampaikan Harapannya Kepada Sumeks Rabu (6/8) - (Achmad/Sumeks)
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – Pemerintah Desa Sukajaya Kecamatan Sumedang Selatan usai menyalurkan bantuan beras pada kepada 848 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Namun data yang diterima oleh Pemerintahan Desa Sukajaya dari Badan Urusan Logistik (Bulog) masih banyak data yang tidak tepat sasaran dalam penentuan penerima bantuan beras tersebut.

Hal ini disampaikan Kepala Desa (Kades) Desa Sukajaya, Sukana SM MM kepada wartawan Sumedang Ekspres pada Rabu (8/6).

Baca Juga:Pertumbuhan Ekonomi Jateng Tembus 5,28 Persen, Dunia Usaha Respon PositifPemerintah Salurkan Insentif bagi Guru Non-ASN, Ahmad Luthfi: Guru Menjadi Lebih Sejahtera

Kades menyampaikan masih banyak data penerima bantuan yang tidak sesuai dengan kriteria sebagai penerima bantun.

“Kami menemukan sejumlah KPM yang sebenarnya tidak layak karena dianggap mampu justru terdaftar sebagai KPM, sementara warga yang lebih membutuhkan dan masuk pada kriteria penerima justru tidak mendapatkan haknya,” ucapnya.

Ia menyebutkan ada beberapa warganya yang lanjut usia yang hidup sendiri, namun tidak terdaftar dalam data penerima bantuan.

“Ada seorang nenek berusia lebih dari 70 tahun, tinggal sendiri, dan seharusnya masuk dalam kategori prioritas, tetapi malah datanya terhapus,” ujar Kades.

Pada awalnya pihaknya memiliki harapan besar akan ke akuratan data pada penyaluran beras tahun sekarang, karena data dari DTSN yang bersumber dari 4 sumber data yaitu Data Registrasi Sosial Ekonomi ( RegSosek),

Data Badan Pusat Statistik (BPS), Data Kementrian Sosial ( Kemensos) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda).

“Tapi realitanya dan faktanya diluar ekspetasi kami, karena pemeringkatan desil dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) banyak yang tidak sesuai, hal tersebut menimbulkan pertanyaan besar bagi kami, apakah kesalahan terjadi di tingkat aplikasi atau pada proses pengumpulan data. Karena faktanya, banyak hasil pemeringkatan yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan,” tambahnya.

Baca Juga:Jadi Pembicara di Rakernas BWI, Menteri Nusron Tegaskan Target Sertipikasi Wakaf hingga 2028Ingin Menginap di Penginapan Wisata Kabuyutan Nabawadatala Sumedang? Segini Harganya

Kades berharap adanya tindak lanjut dari pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan data secara menyeluruh baik karena Human error atau aplikasinya agar bantuan dapat tersalurkan lebih tepat sasaran di masa mendatang.

“Kami sangat berharap perbaikan data ini bisa dilakukan secepatnya agar tidak ada lagi warga yang layak namun tidak mendapatkan bantuan,” tutup Kades.(ahm)

0 Komentar