Bagi wisatawan yang datang dari arah Bandung, bisa mengambil jalur utama menuju Sumedang melalui Cileunyi – Tanjungsari – Sumedang Kota.
Setelah sampai di pusat kota, perjalanan dilanjutkan ke arah Kelurahan Kotakulon dengan petunjuk arah menuju Tahura Gunung Palasari.
Sementara dari arah Cirebon, jalur terbaik adalah melewati Tol Cipali keluar di Gerbang Tol Cimalaka, kemudian menuju pusat Kota Sumedang.
Baca Juga:Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Toga Hill Sumedang untuk Liburan SeruFasilitas di Toga Hill Sumedang yang Bikin Betah Berlama-lama
Dari sana, perjalanan dilanjutkan sekitar 10 menit hingga sampai di pintu masuk Gunung Palasari.
Akses jalan menuju lokasi sudah cukup baik, meski ada beberapa titik tanjakan yang cukup terjal.
Jika menggunakan mobil, pengunjung perlu lebih berhati-hati karena ada jalur yang rawan longsor saat musim hujan.
Oleh karena itu, kendaraan roda dua sering menjadi pilihan yang lebih praktis untuk mencapai kawasan benteng dan puncak gunung
Sejarah Gunung Palasari
Gunung Palasari memiliki sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri.
Berdasarkan catatan sejarah, kawasan ini sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Nama “Palasari” berasal dari bahasa Sunda, yaitu palas (sejenis pohon palas) dan sari (indah atau cantik).
Nama tersebut diberikan karena di sekitar kawasan ini banyak tumbuh pohon palas yang menambah keasrian alam.
Pada abad ke-14, Gunung Palasari diyakini menjadi salah satu tempat suci bagi masyarakat Sunda.
Baca Juga:Daftar Wahana di Toga Hill Sumedang dan Daya TariknyaSpot Instagramable di Toga Hill Sumedang: Dari Golden Hour hingga City Light
Tempat ini digunakan sebagai lokasi spiritual dan ritual adat. Ketika memasuki era Kerajaan Sumedang Larang di abad ke-16, gunung ini dimanfaatkan sebagai lokasi pertahanan sekaligus tempat persembunyian.
Memasuki era kolonial, fungsi Gunung Palasari berubah.
Pemerintah Hindia Belanda menjadikannya lokasi pertambangan batu bara dan emas.
Tidak hanya itu, Belanda juga membangun benteng pertahanan yang hingga kini masih berdiri, dikenal dengan nama Benteng Palasari.
Setelah kemerdekaan Indonesia, kawasan ini tetap menjadi tempat penting, baik sebagai destinasi wisata maupun lokasi spiritual.
Pada awal 2000-an, pemerintah Kabupaten Sumedang resmi menetapkan Gunung Palasari sebagai Taman Hutan Raya (Tahura) untuk menjaga kelestarian alam sekaligus mengembangkan potensi wisata.
Jam Operasional Gunung Palasari
Wisatawan dapat mengunjungi Tahura Gunung Palasari setiap hari dengan jam operasional sebagai berikut: