sumedangekspres– Si Kecil bentuknya lonjong kaya manfaat. Penasaran? Sini cari tau..
Si Kecil bentuknya lonjong ini namanya sering disebut sebagai Tutut. Tutut merupakan ciri khas makanan sumedang.
Selain itu di Sumedang dikenal bukan tahunya saja yang legendaris, tetapi juga dengan berbagai kuliner khas yang unik. Salah satu kudapan tradisional yang hingga kini masih digemari masyarakat adalah tutut, olahan keong sawah yang gurih dan kaya cita rasa. Meski sederhana, tutut memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya tetap bertahan di tengah gempuran makanan modern.
Baca Juga:Dada Ayam: Menu Sederhana dengan Nutrisi Luar Biasa untuk KesehatanResep Ayam Kemangi Bikin Ketagihan
Tutut biasanya dimasak dengan aneka bumbu rempah, seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, serai, cabai, hingga daun salam.
Proses memasaknya yang lambat membuat bumbu meresap sempurna ke dalam daging keong.
Saat disantap, rasa gurih berpadu dengan sensasi pedas-rempah yang membuat siapa pun sulit berhenti menikmatinya.
Selain enak, tutut juga mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh. Keong sawah dikenal sebagai sumber protein hewani, zat besi, serta kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan daya tahan tubuh.
Tak heran, banyak orang menganggap tutut bukan hanya sekadar jajanan, tetapi juga makanan bergizi.
Bagi masyarakat Sumedang, tutut bukan hanya soal rasa, tetapi juga kenangan. Banyak yang mengenang masa kecil mereka saat menikmati tutut rebus di sore hari atau membelinya di warung pinggir jalan.
Tutut menjadi simbol kebersahajaan sekaligus bagian dari identitas kuliner daerah. Bagi masyarakat Sumedang, tutut bukan hanya soal rasa, tetapi juga kenangan.
Baca Juga:Lezatnya Ayam Kemangi: Menu Sederhana dengan Rasa IstimewaImah Kayu Jatinangor, Perpaduan Rasa Autentik dan Suasana Asri
Banyak yang mengenang masa kecil mereka saat menikmati tutut rebus di sore hari atau membelinya di warung pinggir jalan.
Tutut menjadi simbol sekaligus bagian dari identitas kuliner daerah . Meski kini banyak kuliner kekinian bermunculan, tutut tetap memiliki tempat istimewa di hati pecinta jajanan tradisional.
Kehadirannya di pasar malam, warung kecil, hingga festival kuliner membuktikan bahwa makanan ini tidak pernah kehilangan penggemar.
Justru, banyak anak muda mulai kembali melirik tutut sebagai camilan unik dan otentik khas Sumedang. Tutut bukan sekadar kudapan, melainkan warisan kuliner yang menegaskan kekayaan tradisi Sumedang.