SUMEDANG EKPRES – Ingin tahu mengenai romantisisme dalam tren literasi dan musik masa kini. Mau tau? Sini simak..
Romantisisme yang lahir pada akhir abad ke-18 kerap dipandang sebagai aliran lama yang hanya hidup dalam puisi klasik, novel abad lampau, atau musik simfoni kuno.
Namun, siapa sangka semangat romantisisme ternyata kembali menemukan ruangnya di era modern. Melalui literasi dan musik masa kini, nilai-nilai romantik kembali muncul, membawa nuansa emosional, personal, dan penuh imajinasi bagi generasi baru.
1. Romantisisme dalam Dunia Literasi Modern
Baca Juga:Romantisisme dalam Arsitektur dan DesainRomantisisme dalam Film: Cerita Cinta dan Imajinasi Tak Bertepi
Di tengah derasnya arus literasi digital, banyak penulis masa kini menghadirkan karya yang menekankan perasaan dan pengalaman personal.
Novel-novel populer bertema cinta, pencarian jati diri, hingga kisah perjalanan emosional kerap mengingatkan kita pada semangat romantisisme.
Puisi kontemporer yang sering dibagikan lewat media sosial juga menjadi bukti.
Karya-karya pendek, penuh perasaan, dengan bahasa sederhana namun emosional, menjadikan literasi romantik lebih dekat dengan pembaca masa kini.
2. Musik: Ruang Ekspresi Emosi Tak Berbatas
Romantisisme dalam musik klasik menonjolkan ekspresi jiwa dan kebebasan kreatif. Semangat ini kini hadir kembali melalui lagu-lagu modern, baik dalam pop, indie, maupun balada.
Lirik penuh emosi, alunan musik yang melankolis, serta tema cinta yang mendalam menjadi ciri khas.
Contohnya, banyak musisi masa kini yang menulis lagu bukan sekadar untuk hiburan, melainkan sebagai curahan perasaan, kritik sosial, bahkan ekspresi imajinasi. Hal ini sejalan dengan romantisisme yang selalu mengedepankan “perasaan sebagai pusat karya”.
3. Romantisisme sebagai Bentuk Pelarian
Baca Juga:Jejak Romantisisme Dalam Seni Lukis EropaTrik Meal Prep atau Cara Cepat Bikin Makan Siang Lezat.
Di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan rasional, kebangkitan romantisisme bisa dipandang sebagai bentuk pelarian. Melalui literasi dan musik, manusia menemukan ruang untuk melambat, merenung, serta merayakan keindahan perasaan. Nilai-nilai ini kembali dicari oleh banyak orang yang lelah dengan rutinitas penuh logika dan tekanan.
4. Relevansi Romantisisme di Era Modern
Kebangkitan romantisisme menunjukkan bahwa manusia, kapan pun dan di mana pun, selalu membutuhkan sentuhan emosi dan imajinasi. Baik lewat tulisan maupun lagu, romantisisme hadir sebagai pengingat bahwa kehidupan bukan hanya tentang produktivitas, tapi juga tentang keindahan, cinta, dan ekspresi jiwa.