Romantisisme vs Realisme: Dua Aliran Besar dalam Sejarah Seni

Romantisisme vs Realisme: Dua Aliran Besar dalam Sejarah Seni
Romantisisme vs Realisme: Dua Aliran Besar dalam Sejarah Seni. (Ilustrasi /Pinterest).
0 Komentar

SUMEDANG EKPRES – Apa sih romantisisme dan realisme dalam sejarah seni. Keppo banget? Sini simak.

Dalam sejarah seni, aliran Romantisisme dan Realisme sering kali dianggap sebagai dua kutub yang berlawanan.

Romantisisme merayakan emosi, imajinasi, dan idealisme, sementara Realisme berfokus pada kenyataan, objektivitas, dan kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:Kebangkitan Romantisisme dalam Tren Literasi dan Musik Masa KiniRomantisisme dalam Arsitektur dan Desain

Keduanya muncul di Eropa pada abad ke-19, dan perbedaan fundamental mereka mencerminkan perubahan besar dalam masyarakat, ilmu pengetahuan, dan cara pandang manusia.

Romantisisme: Subjektivitas dan GairahGerakan Romantisisme muncul sebagai respons terhadap Revolusi Industri dan rasionalitas Abad Pencerahan.

Para seniman Romantisisme tidak tertarik pada kebenaran yang objektif, melainkan pada kebenaran personal dan batin.

Mereka percaya bahwa seni harus menjadi cerminan dari perasaan terdalam seniman dan pengalaman subjektif individu.

Ciri-ciri Lukisan Romantisisme:

Tema yang Dramatis: Subjek lukisan sering kali berupa peristiwa-peristiwa heroik, tragedi, alam yang ganas, atau mitologi.

Contohnya adalah karya Eugène Delacroix seperti Liberty Leading the People, yang penuh dengan gairah revolusioner.

Penggunaan Warna dan Cahaya: Warna-warna yang kaya dan kontras cahaya yang dramatis (chiaroscuro) digunakan untuk menciptakan suasana emosional yang intens.

Baca Juga:Romantisisme dalam Film: Cerita Cinta dan Imajinasi Tak BertepiJejak Romantisisme Dalam Seni Lukis Eropa

Idealism: Karakter dan pemandangan sering kali diidealkan untuk menyampaikan pesan yang lebih besar, bukan sekadar mereplikasi apa yang terlihat.

Subjektivitas: Perspektif seniman adalah hal yang paling utama. Lukisan adalah ekspresi dari imajinasi dan perasaan, bukan dokumentasi.

Realisme: Objektivitas dan Realitas Sehari-hariSebagai reaksi terhadap idealisme Romantisisme, munculah Realisme. Gerakan ini menolak fantasi dan drama berlebihan.

Para seniman Realisme berpendapat bahwa seni harus melayani tujuan yang lebih jujur: menggambarkan dunia sebagaimana adanya.

Mereka fokus pada kehidupan kelas pekerja, pemandangan kota, dan potret-potret yang tidak diidealkan.

Ciri-ciri Lukisan Realisme:

Tema Keseharian: Subjek lukisan adalah orang-orang biasa yang melakukan aktivitas sehari-hari, seperti petani, pekerja, atau orang-orang di kafe.

Karya Gustave Courbet, The Stone Breakers, adalah contoh ikonik yang jujur dan tanpa filter menggambarkan kehidupan para pekerja.

Gaya yang Objektif: Pelukis berusaha untuk mereplikasi realitas dengan presisi dan detail, tanpa menambahkan sentimen atau interpretasi pribadi.

0 Komentar