KOTA – Puskesmas Sukagalih menggelar kegiatan Lokakarya Mini Triwulan (Loktri) ke-3 tahun 2025, bertempat di Aula Kantor Desa Sukagalih Kamis (25/09/2025)
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kepala Puskesmas (Kapus) Sukagalih, Ida Warlinda S Kep Ners, dihadiri Forum Komunkasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kecamatan Sumedang Selatan, para Kepala Desa dan Lurah, para bidan dan Tim Penggrak PKK (TPPKK) dan Kader Kesehatan di 5 Desa dan 1 Kelurahan yang masuk di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih.
Fokus pembahasan utama pada kegiatan Loktri tersebut adalah kegiatan evaluasi penanganan stunting di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih.
Baca Juga:Pemdes Trunamanggala Gelar Penyuluhan Kelompok TaniOTD Jatigede Ngadu ke Dewan, SATU DEKADE BEROPERASI, MASIH ADA WARGA YANG BELUM TERIMA KOMPENSASI SAMA SAKALI
Kapus menyampaikan bahwa hasil evaluasi menunjukkan adanya penurunan angka stunting dari 125 kasus menjadi 109 kasus penurunan ini belum signifikan, pihaknya tetap bersyukur dengan capaian tersebut.
“Alhamdulillah Loktri ketiga ini sudah terlaksana. Fokusnya pada evaluasi stunting bulan Agustus. Angka stunting kita memang turun, meskipun tidak signifikan. Kondisi kasus stunting di tiap desa itu fluktuatif, ada desa yang mengalami penurunan, ada yang tetap, tetapi tidak ada yang mengalami kenaikan,” jelasnya.
Selain stunting, pada kegiatan Loktri tersebut juga membahas evaluasi program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil. Menurut Ida, masih ada kendala terkait penerimaan PMT, balita maupun ibu hamil yang tidak mengonsumsi makanan karena bosan dengan menu yang disediakan.
“Ini menjadi evaluasi bagi kami, kecamatan, dan juga desa. Ke depan, pemberian PMT harus melalui koordinasi dengan bidan desa, petugas gizi, dan puskesmas agar sesuai dengan kebutuhan gizi. Data penerima juga akan diambil dari puskesmas supaya lebih tepat sasaran,” imbuhnya.
Pihak Puskesmas Sukagalih menegaskan bahwa dukungan desa sangat penting dalam penanganan stunting. Dengan koordinasi yang baik antara desa, puskesmas, dan kecamatan, diharapkan angka stunting bisa menurun lebih signifikan.
“Kami harapkan di Puskesmas Sukagalih, pada evaluasi bulan Februari 2026 mendatang, angka stunting di wilayah kerja kami bisa terus turun.
Kapus juga meminta adanya dukungan dari tiap Pemerintahan Desa di wilayah kerjanya.
Baca Juga:Kampung Gelasan Kutamandiri Jadi Sentra Ekonomi Kreatif Baru di SumedangRembug Stunting di Jatinangor Jadi Langkah Awal Musrembangdes 2025
” Kami berharap program kinerja kami di Puskesmas harus di dukung penuh oleh Pemerintahan Desa Dan Kecamatan, Karena dengan kerjasama dan koordinasi yang baik hasilnya juga nanti akan baik, namun kalau berjalan sendiri-sendiri, biasanya hasilnya juga akan kurang maksimal,” tutup Kapus Puskesmas Sukagalih. Tutupnya (ahm)