Kepercayaan publik semakin kuat, sambung Endang, lantaran seluruh pengelolaan dana dilakukan melalui rekening resmi Masjid Agung Sumedang, bukan rekening pribadi.
“Kami membuka rekening khusus atas nama Masjid Agung Sumedang. Jadi para donatur merasa aman karena semua dana dikelola secara profesional dan transparan,” jelasnya.
Dikatakan, program Jumat Berkah juga mendapat dukungan penuh dari pengurus DKM Masjid Agung, para jamaah hingga donatur tetap.
Baca Juga:Dinas Kesehatan Sumedang Kerahkan Tim Gerak Cepat Tangani Kasus Keracunan MakananSekretaris DPRD Sumedang Tekankan Profesionalisme dan Kinerja Maksimal
“Alhamdulillah, dukungan terus mengalir. Semoga program ini menjadi ladang pahala bagi para donatur dan memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Endang.
Kini, setiap Jumat pagi, halaman Masjid Agung Sumedang menjadi saksi semangat berbagi. Ratusan paket bubur kacang hijau, roti tawar, dan teh panas dibagikan kepada jamaah, pejalan kaki, hingga masyarakat sekitar. Program ini tidak hanya menghangatkan perut, tetapi juga menebar rasa kebersamaan dan kepedulian.
“Sedekah di hari Jumat itu luar biasa keutamaannya. Kami berharap gerakan ini terus menginspirasi, tidak hanya di Sumedang tetapi juga masjid-masjid lainnya,” pungkas Endang.
Dengan semangat kebersamaan, Jumat Berkah Masjid Agung Sumedang menjadi bukti bahwa kebaikan dapat tumbuh besar hanya dari sebuah ide sederhana—asal dikelola dengan niat tulus, kerja sama, dan transparansi. (red)