SUMEDANG EKPRES – Siapa yang belum tau doa Zakat Fitrah, pas lebaran bingung,gimana iya cara niat dan cara baca doanya. Penasaran? Sini Simak Guys..
Zakat adalah sebuah kewajiban yang dikeluarkan oleh setiap Muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadhan, Tujuanya untuk menyucikan diri setelah berpuasa dan membantu mereka yang kurang mampu atau fakir miskin, agar bisa merayakan hari raya.
Zakat ini mempunyai sebuah nilai spiritual dan sosial yang sangat tinggi, karena membantu saudara-saudara seiman agar bisa ikut merayakan Idulfitri dengan layak.
Baca Juga:Lirik Lagu Legenda Superman Is Dead Jadilah Legenda : Untuk Indonesia Teruslah BertahanRapat Mediasi antara Camat dan Para Kades Cimalaka Berjalan Kondusif.
Dalam artikel ini, kita akan membahas doa zakat fitrah, niat yang dianjurkan, waktu penunaian, serta tata cara pelaksanaannya.
1. Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa Muslim di bulan Ramadan, menjelang hari raya Idulfitri.
Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi yang mampu, dan merupakan bentuk pensucian jiwa serta penyempurna ibadah puasa.
2. Waktu Penunaian Zakat Fitrah
Waktu terbaik untuk menunaikan zakat fitrah adalah:
– Waktu yang Diperbolehkan (Jawaz): Sejak awal Ramadan.
– Waktu yang Dianjurkan (Sunnah): Setelah salat Subuh di hari Idulfitri hingga sebelum salat Idulfitri.
– Waktu yang Makruh: Setelah salat Idulfitri.
– Waktu Haram (Dosa): Menunda zakat fitrah setelah hari Idulfitri tanpa uzur.
Maka, sangat dianjurkan untuk menunaikan zakat fitrah sebelum salat Idulfitri agar penerimanya bisa memanfaatkannya tepat waktu.
Besaran Zakat Fitrah
3 Zakat fitrah dikeluarkan sebanyak 1 sha’ makanan pokok (sekitar 2,5 – 3 kg beras atau setara dengan nilai uang yang lazim di tempat masing-masing).
Baca Juga:Lirik Indonesia Raya – Indonesia Kebangsaanku : Untuk Indonesia tanah airkuAyo Simak Harmoni Melodi Persatuan Untuk Indonesia
Di beberapa wilayah, Lembaga Amil Zakat atau pemerintah menetapkan nilai tertentu sesuai harga beras standar.
4. Niat Zakat Fitrah
Niat zakat fitrah tidak harus dilafalkan, namun dianjurkan untuk menguatkan kesadaran ibadah.
Berikut beberapa contoh niat zakat fitrah:
a. Untuk Diri Sendiri:
Arab:
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَن نَفْسِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu an ukhrija zakātal-fiṭri ‘an nafsī fardan lillāhi ta‘ālā.
Artinya:
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardu karena Allah Ta’ala.”
b. Untuk Orang Lain (Anak, Istri, dsb):