Ketika Emosi Menyalip Nalar

Apartemen Easton Park
ILUSTRASI – Suasana Apartemen Easton Park di kawasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Kawasan padat hunian vertikal ini menjadi salah satu pusat aktivitas mahasiswa dan pekerja muda. Baru-baru ini, lokasi serupa menjadi sorotan setelah insiden tragis seorang pemuda diduga nekad mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai tinggi. (istimewa)
0 Komentar

JATINANGOR – Lampu-lampu di menara tinggi itu memantulkan cahaya redup ke jalan raya di bawahnya yang mulai sepi. Namun, pada Minggu (12/10) sekitar pukul 01.00 dini hari, ketenangan itu pecah oleh suara benturan keras dari arah area di Apartemen Easton Park, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Petugas keamanan yang berjaga malam itu bergegas menuju sumber suara. Di sana, di atas kap mobil Mitsubishi Xpander warna abu-abu metalik, tubuh seorang pria tergeletak kaku. Tubuhnya tanpa busana, hanya tertutup sebagian oleh selimut merah yang terbawa angin dari lantai atas.

Pria itu belakangan diketahui bernama FS (20), warga Kampung Kendeng, Desa Cikupa, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Ia terjun dari lantai 10 apartemen, setelah sebelumnya terlibat pertengkaran hebat dengan kekasihnya, ER (20), warga Desa Cintamulya, Jatinangor.

Baca Juga:1 OktoberBersuara

Semuanya bermula pada Sabtu malam (11/10). FS dan ER datang bersama ke Apartemen Easton Park. Mereka menyewa kamar nomor 1537 di lantai 15. Dari hasil pemeriksaan polisi, keduanya memang sudah menjalin hubungan cukup lama. Namun malam itu, hubungan mereka berubah jadi bencana.

“FS sempat mengonsumsi minuman keras di dalam kamar. Setelah itu dia mengajak ER untuk berhubungan intim. Permintaan itu ditolak oleh ER karena merasa lelah,” tutur Kapolsek Jatinangor, Kompol Rogers Thomas, saat ditemui seusai olah TKP.

Penolakan itu justru memicu emosi FS. Ia marah dan mulai melakukan tindakan kekerasan. Kepala dan wajah ER dipukuli, rambutnya ditarik, bahkan tangannya sempat dijepit ketika mencoba keluar kamar. Dalam situasi panik, ER berhasil meloloskan diri dan berlari menuju lobi apartemen untuk meminta pertolongan.

“ER bertemu dengan sekuriti di lobi, lalu melaporkan bahwa dirinya baru saja dianiaya. Petugas kemudian mengamankannya ke pos keamanan,” kata Kapolsek.

Sementara ER diamankan di pos sekuriti, FS yang masih berada di lantai atas diduga berada dalam kondisi mabuk dan depresi berat. Ia sempat berteriak-teriak, lalu berjalan ke balkon apartemen. Tanpa sempat dicegah, FS nekat melompat dari lantai 10.

Tubuhnya menghantam atap mobil yang sedang terparkir di area bawah. Suara benturan keras membuat penghuni apartemen lain berhamburan keluar kamar. Petugas sekuriti segera menghubungi polisi dan ambulans.

0 Komentar