SUMEDANG EKSPRES – Siklus menstruasi adalah proses alami yang kompleks dan berulang pada tubuh wanita, diatur oleh fluktuasi hormon.
Siklus ini biasanya berlangsung antara 21 hingga 35 hari, dihitung dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Siklus ini terbagi menjadi empat fase utama, di mana dua fase terjadi sebelum menstruasi itu sendiri.
1. Fase Menstruasi (Fase Periode Haid)
Fase ini adalah awal dari siklus. Secara teknis, ini adalah fase terakhir dari siklus sebelumnya dan titik awal siklus yang baru.
Baca Juga:Profil Skuad Garuda Muda: Mengenal Lebih Dekat 21 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025Jadwal Pertandingan Uji Coba (Persiapan Piala Dunia U-17 2025)
- Apa yang Terjadi: Lapisan rahim (endometrium) yang telah menebal untuk persiapan kehamilan meluruh dan dikeluarkan melalui vagina dalam bentuk darah.
- Peran Hormon: Kadar hormon Estrogen dan Progesteron berada pada titik terendah.
- Durasi: Rata-rata 3 hingga 7 hari.
- Gejala: Kram perut (dismenore), sakit punggung, mood yang rendah, dan sakit kepala.
2. Fase Pra-Ovulasi (Fase Proliferasi)
Begitu pendarahan berhenti, tubuh segera mempersiapkan diri untuk kemungkinan kehamilan berikutnya.
- Apa yang Terjadi: Otak melepaskan Follicle-Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang ovarium untuk memproduksi folikel (kantong berisi sel telur). Folikel yang matang mulai melepaskan Estrogen. Lapisan rahim mulai menebal kembali (proliferasi).
- Peran Hormon: Peningkatan kadar Estrogen.
- Durasi: Sekitar hari ke-7 hingga hari ke-14.
- Perasaan: Energi umumnya meningkat, mood cenderung stabil, dan peningkatan libido (gairah seksual) sering terjadi.
3. Fase Ovulasi (Fase Subur)
Ini adalah momen paling krusial dalam siklus, karena menandai pelepasan sel telur.
- Apa yang Terjadi: Kadar Estrogen mencapai puncaknya, memicu lonjakan tiba-tiba Luteinizing Hormone (LH). Lonjakan LH ini menyebabkan folikel pecah dan melepaskan sel telur ke tuba falopi. Sel telur hanya bertahan sekitar 12-24 jam.
- Peran Hormon: Lonjakan dramatis LH dan puncak Estrogen.
- Durasi: Sekitar 16 hingga 32 jam, biasanya terjadi sekitar hari ke-14.
- Gejala: Sedikit rasa sakit di satu sisi perut bagian bawah (mittelschmerz), peningkatan suhu tubuh basal, dan lendir serviks menjadi lebih jernih dan elastis.
4. Fase Pra-Menstruasi (Fase Luteal)
Fase ini adalah fase unik yang paling identik dengan gejala sebelum menstruasi (PMS) dan terjadi setelah ovulasi, menjelang periode haid.
