SUMEDANG ESKPRES – Kehilangan orang terkasih setelah putus cinta seringkali menimbulkan rasa galau.
Galau adalah bentuk kejujuran emosional bahwa kita sedang tidak baik-baik saja.
Dalam psikologi, kunci untuk mengatasi kegalauan adalah dengan menerimanya, bukan menolak. Saat perasaan sedih datang, izinkan diri merasakannya, akui kesedihan tersebut, bahkan jika perlu, menangislah.
Menghindari atau menolak kegalauan hanya akan memperlambat proses penyelesaian emosi.
Baca Juga:Harga Nggak Bikin Kantong Jebol: Cek Tarif Menginap di SKYLAND CITY HOTEL JATINANGOR!Bukan Sekadar Main Air! Ini 5 Pelajaran Berani dari Pak Damkar yang Selamatkan Nyawa Anak SD
Pahami bahwa proses penyembuhan membutuhkan waktu. Kelola emosi dengan baik, renungkan penyebab kesedihan tanpa menghakimi diri sendiri, dan cari dukungan dengan bercerita kepada teman terpercaya untuk mendapatkan perspektif positif.
Jika sudah siap, Kalian bisa mulai menerapkan tips berikut untuk mengalihkan dan menenangkan diri:
- Fokus pada kegiatan produktif.
- Lakukan meditasi atau dekati diri kepada Tuhan.
- Cari dukungan emosional dengan bercerita.
- Lakukan kegiatan yang disukai atau coba hal baru.
- Tulis target dan rencana masa depan.
- Hang-out bersama teman untuk suasana baru.
- Jauhi perilaku menyakiti diri sendiri dan perbanyak bersyukur.
Meskipun galau terasa sulit diatur, percayalah bahwa seiring waktu, ia akan berlalu. Hadapi proses ini dengan penuh rasa syukur, nikmati perjalanan hidup, dan gunakan waktu ini untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan inspiratif.
Penerimaan adalah pelajaran terbesar: setiap emosi, termasuk galau, adalah sinyal kedewasaan.
Emosi mengajarkan kita bahwa hidup ini kaya akan variasi, dan menerima semua spektrum perasaan adalah kunci untuk menjalani hidup seutuhnya.
Semoga bermanfaat guys!!
