Makna di Balik Lirik Lagu "Es Lilin": Kegelisahan Hati dalam Memilih Pasangan

Makna di Balik Lirik Lagu \"Es Lilin\": Kegelisahan Hati dalam Memilih Pasangan
Makna di Balik Lirik Lagu \"Es Lilin\": Kegelisahan Hati dalam Memilih Pasangan - (Ilustrasi)
0 Komentar

SUMEDANG EKSPRES – Terdengar riang dan jenaka, ternyata lagu tradisional Sunda dengan judul Es Lilin ini tidak seriang kedengarannya.

“Es Lilin” adalah salah satu lagu daerah Jawa Barat berbahasa Sunda yang paling populer dan sering dibawakan.

Dengan melodi yang lembut dan lirik yang jenaka namun puitis, lagu ini dikenal sebagai perwakilan perasaan seorang gadis Sunda dalam menghadapi proses perjodohan atau pemilihan pasangan hidup.

Baca Juga:Sejarah Lagu "Bubuy Bulan": Kerinduan Abadi dari Tangan Benny CordaMakna di Balik Lagu Tradisional Sunda "Bubuy Bulan": Sebuah Metafora Kerinduan dan Cinta yang Puitis

Meskipun judulnya merujuk pada makanan ringan khas yang dingin dan mudah meleleh, makna lagu “Es Lilin” jauh lebih dalam. Lagu ini adalah curahan hati tentang kegelisahan, kehati-hatian, dan dilema emosional seorang perempuan.

I. Es Lilin sebagai Metafora

Es lilin, atau es mambo, adalah makanan yang mudah cair jika dibiarkan terlalu lama. Dalam lagu ini, “Es Lilin” diinterpretasikan sebagai perumpamaan untuk hati atau perasaan perempuan itu sendiri.

  • Mudah Meleleh: Melambangkan hati yang sensitif, mudah rapuh, dan rentan terhadap patah hati.
  • Dingin (Waspada): Mencerminkan sikap kehati-hatian dan kewaspadaan seorang perempuan dalam memilih pasangan.

Liriknya menyiratkan bahwa karena hati mudah “meleleh” atau terluka, maka proses pemilihan pasangan tidak boleh dilakukan sembarangan, apalagi terburu-buru.

II. Kegelisahan dalam Memilih Pasangan

Makna utama lagu “Es Lilin” berpusat pada kegelisahan seorang gadis yang sedang didekati oleh seorang pria terpandang atau memiliki status sosial tinggi.

Dilema Status: Gadis tersebut berada dalam dilema. Di satu sisi, ia merasa bangga didekati pria terhormat.

Namun, di sisi lain, ia merasakan kecemasan yang besar. Ia takut jika menjalin hubungan dengan pria terpandang, ia tidak mampu mengimbangi gaya hidupnya atau justru akan merasakan sakit hati yang lebih dalam jika hubungan itu kandas.

Lirik lagu ini menggambarkan perasaan panas dan dingin yang bercampur dalam hati: ingin menerima, namun takut terluka.

Baca Juga:Menguak Sejarah Lagu "Sumedang Kota Kamelang" dan Siapa PenciptanyaMakna di Balik Lirik Lagu "Sumedang Kota Kamelang": Ungkapan Cinta dan Janji pada Tanah Kelahiran

Lirik lagu ini menggunakan gaya bahasa sindiran dan perumpamaan khas Sunda, seperti frasa yang menggambarkan perasaan yang berkecamuk:

Rasa Tidak Nyaman dan Tertekan:

Dipepende dihaleuangkeun, kuaréndél matak hayang seuri.” (Ditimang-timang dilagukan, oleh celotehan yang membuat ingin tertawa.)

0 Komentar