Ini menunjukkan bagaimana si gadis berusaha menenangkan diri di tengah tekanan dari lingkungannya atau dari pria yang mendekatinya.
Perasaan Kacau (Panas Hati):
“Sakieu mah aduuh panas hatena.” (Seperti ini aduh panas hatinya.)
“Panas hatena” bukan berarti marah, melainkan merasakan kegelisahan, kebingungan, dan ketidaknyamanan batin yang mendalam.
III. Sikap Kehati-hatian Perempuan
Filosofi terpenting yang diwariskan oleh lagu “Es Lilin” adalah pentingnya kehati-hatian seorang perempuan dalam memilih calon pasangan hidup.
Lagu ini mengajarkan bahwa dalam urusan cinta, seorang perempuan harus:
Baca Juga:Sejarah Lagu "Bubuy Bulan": Kerinduan Abadi dari Tangan Benny CordaMakna di Balik Lagu Tradisional Sunda "Bubuy Bulan": Sebuah Metafora Kerinduan dan Cinta yang Puitis
- Waspada: Jangan mudah terbuai oleh status atau penampilan luar.
- Mendengarkan Hati Nurani: Mengutamakan kenyamanan dan kesesuaian batin, daripada hanya mengikuti gengsi atau tuntutan sosial.
Lagu “Es Lilin” dengan demikian menjadi representasi suara hati perempuan tradisional Sunda yang, meskipun lembut dan halus, memiliki pendirian yang kuat dan sangat berhati-hati dalam menjaga kehormatan serta perasaannya.