TANJUNGSARI – Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Tanjungsari Sumedang kembali mengalami fluktuasi. Beberapa komoditas penting seperti cabai merah kriting, bawang merah, dan sayuran mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat para pedagang dan pembeli harus lebih cermat dalam bertransaksi.
Dari data petugas UPT Pasar Tanjungsari, Cepi, Kamis (6/11/2025), cabai merah kriting kini dijual Rp60 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp50 ribu. Bawang merah turut mengalami kenaikan dari Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram.
Sementara itu, tomat yang sebelumnya Rp8 ribu kini menjadi Rp10 ribu per kilogram. Sayuran seperti sawi hijau dan mentimun pun ikut naik dari Rp8 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogram.
Baca Juga:100+ Kata-kata Lucu dan Motivasi Untuk Konten FB Pro Pemula Agar Cepat FYP dan Banjir InteraksiCara Mendapatkan Uang dari Facebook Mode Profesional dan Bikin Konten FYP
“Untuk bahan pokok lain masih relatif stabil, belum ada kenaikan signifikan,” ujar Cepi saat ditemui di area pasar. Ia menambahkan, perubahan harga ini sebagian besar dipengaruhi oleh pasokan dari petani yang menurun akibat cuaca kurang bersahabat dalam beberapa minggu terakhir.
Bagi masyarakat, memantau perkembangan harga sembako menjadi hal penting agar pengeluaran rumah tangga tetap terkendali.
Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil, setiap kenaikan harga kebutuhan dapur terasa langsung di kantong masyarakat kecil, terutama ibu rumah tangga dan pedagang makanan.
Sembako sendiri merupakan sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat, di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng, daging, telur, susu, bawang, dan garam.
Selain itu, kebutuhan dapur seperti cabai juga sering dianggap sebagai “pengendali rasa” sekaligus indikator kestabilan harga pangan di pasar tradisional.
Fluktuasi harga sembako biasanya disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kondisi cuaca, biaya transportasi, hingga kebijakan pemerintah.
Cuaca ekstrem dan gangguan rantai distribusi seringkali menyebabkan pasokan berkurang, sehingga harga naik. Selain itu, inflasi dan naiknya biaya produksi juga ikut memengaruhi harga barang di tingkat pedagang.
Baca Juga:Pemula Harus Tahu, Ini Cara Membuat FB Pro Menghasilkan Uang dari Konten FYPMountain Dew, Destinasi Baru yang Siap Menjadi Ikon Wisata Sumedang
Pemerhati ekonomi lokal menilai, pemantauan harga dan pengawasan distribusi barang harus terus dilakukan oleh pemerintah daerah agar fluktuasi tidak berdampak besar terhadap daya beli masyarakat.
