CIMANGGUNG – Upaya pencarian terhadap seorang nelayan bernama Arif (45) yang hilang setelah tersambar petir saat melaut akhirnya membuahkan hasil. Tim SAR Gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia pada Rabu (20/11/2025) pagi di kawasan Pantai Cemara, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
Peristiwa nahas itu terjadi sehari sebelumnya, Selasa (18/11/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu, Arif bersama anaknya, Riki (22), tengah mencari ikan di laut menggunakan kapal KM Napahala Putih. Cuaca mendung disertai petir, dan tiba-tiba sambaran petir menghantam kapal. Arif tersambar dan langsung jatuh ke laut. Riki sempat berusaha menolong, namun arus kuat membuat korban terseret dan hilang dari permukaan.
Pada Rabu (19/11/2025), Kantor SAR Bandung menerima laporan resmi dan segera mengirim satu tim rescue dari Pos SAR Tasikmalaya. Hingga pukul 15.00 WIB, pencarian masih belum membuahkan hasil. Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana S.A.P., M.Si, menyampaikan bahwa pencarian dilakukan dengan membagi tim menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU).
Baca Juga:Warga Keluhkan Jalan Penghubung Cikole–Trunamanggala yang Rusak, Aktivitas Harian TergangguPolsek Sumedang Selatan Gelar Patroli Hujan Rawan Bencana di Titik Longsor dan Pohon Tumbang
SRU 1 melakukan penyisiran darat hingga Pantai Ciheuras sejauh dua kilometer, sementara SRU 2 melakukan pencarian laut menggunakan perahu nelayan hingga lima nautical mile ke arah Pantai Cipatujah. Kondisi cuaca yang tidak stabil dan arus laut yang cukup kuat menjadi tantangan bagi tim di lapangan.
Pencarian dilanjutkan pada Kamis (20/11/2025) sejak pagi hari. Sekitar pukul 09.00 WIB, Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan korban di kawasan Pantai Cemara dalam kondisi meninggal dunia. Korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Cipatujah untuk penanganan lebih lanjut.
“Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR resmi ditutup pada pukul 10.30 WIB, dan seluruh unsur SAR kembali ke satuannya masing-masing,” ujar Kepala Kantor SAR Bandung.
Dalam upaya pencarian hari terakhir, tim kembali menerapkan strategi dua SRU. SRU 1 melakukan penyisiran darat sejauh tiga kilometer dari Pantai Cemara, sedangkan SRU 2 melakukan penyisiran laut dari Pelabuhan Cipanglembuan hingga Pantai Cipatujah menggunakan perahu nelayan.
Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, di antaranya Pos SAR Tasikmalaya, Polairud Cipatujah, Polsek Cipatujah, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Satpol PP Kecamatan, aparat desa, Dinas Perikanan dan Kelautan, RPB, HNSI, Pamapta, dan Tim INAFIS. Kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan proses pencarian meski berakhir dengan kabar duka.
