CIMANGGUNG – Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan Raya Bandung–Garut kembali menjadi sorotan. Kondisi semrawut terutama di wilayah Cimanggung, Kabupaten Sumedang, dinilai semakin mengkhawatirkan karena menutup trotoar, berada di atas saluran air, bahkan memicu kemacetan panjang saat jam sibuk.
Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila, turun langsung meninjau lokasi dan menegaskan bahwa penertiban akan dilakukan secara bertahap dan humanis. Meski demikian, ia memastikan penataan tetap harus berdasarkan aturan hukum yang berlaku.
“Penertiban PKL dalam radius wilayah Cileunyi menuju Garut, khususnya di Jatinangor dan Cimanggung, tetap kami lakukan secara persuasif dan humanis,” ujar Fajar.
Baca Juga:Daftar Situs Freelance Luar Negeri yang Terbukti Membayar dan Wajib Dicoba Freelancer Indonesia12 Rekomendasi Situs Freelance Terpercaya: Cara Cerdas Menghasilkan Uang dari Rumah
Fokus penataan paling disorot berada di wilayah Cimanggung, yang disebut sudah menyerupai pasar tumpah. PKL berjajar hingga ke bahu jalan nasional, menyebabkan trotoar tak bisa digunakan dan dikhawatirkan menimbulkan risiko bencana karena sebagian lapak berdiri di atas saluran air.
“Ini sudah seperti pasar kaget. Bahkan hampir setengah jalan nasional tertutup. Ini rawan sekali, terutama jika terjadi bencana atau keadaan darurat,” tegas Fajar.
Pemkab Sumedang saat ini tengah melakukan pendataan identitas PKL. Dari informasi awal, sebagian besar pedagang ternyata berasal dari luar kecamatan, bahkan dari Kabupaten Garut.
“Kami cek dulu, PKL ini dari daerah mana. Informasinya banyak yang berasal dari Garut dan sengaja berjualan di jalur Cimanggung,” ungkapnya.
Meski penertiban menjadi agenda utama, Pemkab Sumedang menegaskan tidak akan menutup mata terhadap aspek ekonomi masyarakat kecil. Oleh karena itu, mekanisme relokasi tengah dikaji agar pendapatan para pedagang tetap terjaga.
“Kasihan juga sebenarnya. Mereka mencari nafkah, hanya saja kita negara hukum. Maka aturan harus ditegakkan,” katanya.
Wabup Fajar juga membuka peluang agar ada relokasi atau penyediaan food court, termasuk berkoordinasi dengan pihak swasta seperti KATEC jika memungkinkan.
Baca Juga:30 Website Freelance Indonesia & Internasional Terpercaya untuk Cari Pekerjaan 20259 Situs Freelance Terbaik dari Indonesia dan Luar Negeri yang Terbukti Membayar 2025
Selain masalah kemacetan, muncul pula dugaan adanya jual-beli lapak di kawasan Cimanggung. Identitas sejumlah oknum diduga pelaku penguasaan lahan sudah dikantongi dan akan didalami oleh aparat.
