KOTA – Operasi Zebra Lodaya 2025 yang digelar Polres Sumedang pada 17–30 November lalu mencatat hampir empat ribu pelanggaran lalu lintas. Selama dua pekan itu, petugas menindak 3.982 pelanggar melalui penindakan berbasis teknologi ETLE, tilang manual, dan teguran di lapangan.
Kabag Operasional Satlantas Polres Sumedang, Iptu R. Agung, mengatakan operasi tahun ini menampilkan perubahan pola penindakan yang lebih mengandalkan teknologi.
“Total ada 3.982 pelanggaran yang ditindak. Penindakan dilakukan melalui ETLE, manual, dan teguran langsung,” ujarnya di Sumedang, Senin (1/12).
Baca Juga:Basarnas Bandung Kirim Tujuh Rescuer ke Sumatera untuk Perkuat Operasi SAR Banjir & LongsorBanjir Rendam 2 SD di Sumedang: Pemerintah Tinjau Kerusakan dan Siapkan Penanganan Darurat
Dibandingkan tahun sebelumnya, penindakan melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile melonjak tajam. Tahun ini petugas mencatat 1.682 perkara, meningkat hingga 729 persen dari Operasi Zebra Lodaya 2024 yang hanya mencatat 203 perkara.
“Penindakan berbasis ETLE Mobile mencatat 1.682 perkara. Angka itu naik signifikan dibandingkan pelaksanaan 2024,” kata Agung.
Teknologi ETLE Mobile yang melekat pada perangkat petugas mempermudah perekaman pelanggaran tanpa harus melakukan pemberhentian langsung. Polres menilai metode ini efektif memperluas jangkauan pengawasan.
Selain ETLE, polisi juga menindak 695 pelanggaran melalui tilang manual. Sementara itu, 1.605 pelanggar mendapat teguran langsung sebagai bagian dari edukasi tertib lalu lintas. Teguran diberikan untuk pelanggaran ringan dan pengendara yang dianggap masih bisa dibina tanpa penindakan hukum.
Dari seluruh pelanggaran, ketidakpatuhan penggunaan helm masih menjadi yang terbanyak. Total 2.303 pengendara tercatat melanggar Pasal 291 ayat (1) dan (2) tentang kewajiban memakai helm saat berkendara.
Pelanggaran lain yang menonjol adalah melawan arus sebanyak 158 perkara, serta pengendara di bawah umur sebanyak 54 perkara. Polisi menegaskan dua jenis pelanggaran ini mendapat perhatian khusus karena berpotensi besar memicu kecelakaan.
Polres Sumedang berharap pelaksanaan Operasi Zebra tahun ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan berkendara. Penindakan, kata Agung, bukan semata bertujuan menilang, tetapi mendorong perubahan perilaku di jalan raya.
Baca Juga:316 Warga Padasuka Terima Bantuan Pangan: Desa Pastikan Penyaluran Berjalan Tepat SasaranPemdes Mulyasari Prioritaskan Perbaikan Jalan Desa Berkat Dukungan Banprov Sarpras
“Harapannya, angka pelanggaran dan kecelakaan bisa terus ditekan,” ujarnya.
Meski operasi telah usai, polisi memastikan pengawasan akan tetap berjalan melalui kamera ETLE maupun patroli rutin, terutama di jalur-jalur rawan kecelakaan dan pelanggaran.(red)
