Pemkab Sumedang dan Unpad Perkuat Kolaborasi Tekan HIV/AIDS, Soroti Fenomena Gunung Es

Pemkab Sumedang dan Unpad Perkuat Kolaborasi Tekan HIV/AIDS, Soroti Fenomena Gunung Es
Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kabupaten Sumedang menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi
0 Komentar

JATINANGOR — Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kabupaten Sumedang menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas lembaga dalam menekan penyebaran HIV/AIDS. Acara tersebut berlangsung di Bale Sawala, Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Komunitas Perada, RSUD, serta para penyintas HIV/AIDS.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi langkah strategis untuk mengungkap “fenomena gunung es” kasus HIV/AIDS di daerahnya. Menurutnya, banyak kasus yang belum terdeteksi dan perlu ditemukan agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sumedang saya mengucapkan terima kasih kepada KPA, Perada, Unpad, RSUD dan semua pihak yang telah berjuang dengan penuh komitmen mengurangi kasus AIDS di Sumedang. Ini bentuk kolaborasi pentahelix yang bermakna dan berdampak,” ujar Bupati.

Baca Juga:Puskesmas Sukagalih Perkuat Edukasi dan Screening untuk Tekan Kasus TBC di SumedangSMK Bina Harapan Sumedang dan Kadin Jalin Kerja Sama untuk Permudah PKL dan Rekrutmen Lulusan 2025

Ia menekankan bahwa Sumedang menerapkan tiga prinsip dalam penanganan HIV/AIDS: Zero Infeksi, Zero Kematian, dan Zero Stigma. Dengan menemukan kasus sedini mungkin, Pemkab dapat mencegah penyebaran, memberikan pendampingan, dan memastikan pasien memperoleh perawatan yang memadai.

“Zero kematian bisa dicapai kalau kasusnya ditemukan. Pasien diberi tahu apa yang harus dilakukan agar pulih dan mencegah penularan. Hindari seks bebas, perilaku seksual menyimpang, dan penggunaan jarum suntik tidak steril,” tegas Dony.

Bupati juga mengungkapkan adanya peningkatan kasus HIV/AIDS sekitar 150 orang pada tahun ini. Ia menilai, jika mengikuti konsep fenomena gunung es, angka sebenarnya kemungkinan lebih besar karena banyak yang belum terdeteksi. “Itu menjadi kewajiban kami untuk menemukan. Silakan periksa, tidak ada stigma. Pemerintah hanya ingin mengelola dan membantu,” katanya.

Rektor Unpad, Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, memastikan bahwa Unpad akan terus menjadi bagian dari upaya besar Kabupaten Sumedang dalam menekan HIV/AIDS. Menurutnya, kolaborasi akademisi dan pemerintah sangat penting untuk pemetaan kasus, pencegahan, hingga intervensi berbasis riset.

“Unpad adalah bagian dari Kabupaten Sumedang. Kami siap bersama-sama dalam pendataan, pemetaan, dan pencegahan HIV/AIDS. Harapan Pak Bupati tentu ingin kami wujudkan bersama untuk Sumedang yang lebih sehat,” ucapnya.

0 Komentar