SUMEDANGEKSPRES.COM – Tahun ajaran 2020- 2021 ini, SMPN 4 Sumedang telah meluluskan 348 Siswa dari 11 Rombongan belajar (Rombel) yang ada. Sementara, terkait rencana Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2021-2022, SMPN 4 Sumedang akan menerima Kuota sebanyak 352 siswa untuk 11 rombel yang tersedia.
Hal itu disampaikan Kepala SMPN 4 Sumedang, Drs Edeng Sutarya MMPd didampingi Wakasek Kesiswaan Iwan Suhardi SPd, belum lama ini.
“Kami menyediakan kuota sebanyak 11 Rombel dengan jumlah 352 siswa pada tahun ajaran 2021-2022 melalui empat jalur penerimaan. Yaitu, jalur Z
zonasi, jalur afirmasi, jalur prestasi akademik dan non akademik serta jalur perpindahan orang tua,” kata Edeng.
Baca Juga:Balon Kades Diminta Tak Ciptakan KerumunanEddy Sukardi, Uwa dari Airlangga Hartarto yang Namanya Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Sukabumi
Berkaitan dengan persiapan pembelajaran tatap muka (PTM), kata dia, sesuai dengan instruksi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, tatap muka akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli tahun 2021. Memang ada perbedaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang seperti biasa pada waktu sebelum adanya wabah Covid -19, dengan PTM pada masa Pandemi covid -19 sekarang ini.
“Yaitu dengan sistem proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 33 persen dan pembelajaran online itu 66 persen,” jelasnya.
Dikatakan, dalam proses kegiatan pembelajaran tatap muka ini karena memang proses pembelajaran tatap muka ini sudah setahun tidak berjalan, pihaknya memohon bantuan orang tua siswa untuk sama-sama saling memperhatikan. Persiapkan anaknya dalam menghadapi proses pembelajaran tatap muka ini.
“Karena, kami melihat dengan situasi pandemi seperti ini ada kekhawatiran terkait kedisiplinan siswa menurun. Oleh karena itu, maka kami mohon nanti perhatian orang tua siswa pada pembelajaran tatap muka itu lebih ditingkatkan,” tandasnya.
Misalnya, kata dia, untuk kehadiran pagi di sekolah, pihaknya khawatir karena banyak laporan orang tua terkait pola tidur anaknya. Biasanya sebelum pandemi itu siswa pada bangun jam 5.00 atau jam 4.30, karena mau proses belajar berangkat ke sekolah. Tetapi, kondisi siswa sekarang menurut hasil laporan orang tua ada yang bangun tidur jam 9.00 hingga jam 10.00 siang.
“Masalah kedisiplinan inilah barangkali yang harus ada pantauan atau dukungan dari semua pihak. Sehingga, proses pembelajaran bisa berjalan dengan sempurna. Di sekolah merupakan tanggung jawab sekolah dalam proses pembelajaran. Tapi, saat di rumah itu tetap harus didukung oleh orang tua siswa,” tukasnya. (ahm)