SUMEDANGEKSPRES.COM – Rencana embangunan Gedung Pasific Sumedang yang rencananya akan dibangun Distro (distribution store) menuai banyak komentar. Salah satunya dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumedang Asep Sumaryana.
Diketahui, Gedung Pasific Sumedang merupakan milik pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kini, gedung tersebut akan dibangun distro yang bekerjasama dengan PT Jaswita Jabar.
Asep Sumaryana menyetujui dengan akan dijadikannya tempat tersebut Distro. Namun, harus melihat segi pasar di Sumedang agar lebih diminati oleh masyarakat.
Baca Juga:Covid-19 Tinggi, Obyek Wisata dan Lapang Olahraga Ditutup SementaraPejabat Pemkab Sumedang Ditahan Kejati Banten, Sekda Belum Terima Pemberitahuan Resmi
“Ini untuk menguji pasar, daya beli dan selera masyarakat Sumedang,” ujar Asep, belum lama ini.
Menurutnya, kota lama Sumedang akan ada perubahan dan dilirik investor. untuk menanam usaha mereka di Kabupaten Sumedang.
“Kota ini sudah memiliki daya tarik hingga dilirik investor distro. Namun, saya masih khawatir dengan daya beli masyarakat Sumedang,” ujarnya.
Menurutnya, dari segi ekonomi, Sumedang masih terjadi Market Cannibalization. Hal ini karena ditentukan daya beli pegawai atau ASN yang pendapatannya sudah disunat cicilan hutang.
“Sementara masyarakat sekitar Sumedang masih didominasi daya beli rendah dari sektor pertanian pangan. Untuk berkembang masih butuh minimal 5 (lima) tahun kedepan,” jelasnya.
Dia pun berharap hal tersebut bisa memberi perubahan. Namun, harus jelas pasarnya dan ada pendapatan terhadap pemerintahan.
Asep juga mempertanyakan mengapa gedung Pasific dilirik investor luar, kenapa tidak oleh orang Sumedang saja. (kga)