Wabup: Sumedang Punya Peluang Besar untuk Ekspor Kopi Ke Eropa

Wabup: Sumedang Punya Peluang Besar untuk Ekspor Kopi Ke Eropa
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM  – Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan mengatakan,  selain tahu dan ubi Cilembu yang sudah mendunia, ternyata  Sumedang juga merupakan kabupaten penghasil kopi.

Produksi kopinya pun didominasi  jenis kopi Arabika dan Robusta yang tersebar di enam kecamatan, yakni Rancakalong, Sumedang Selatan, Tanjungmedar, Cisitu, dan Sukasari.

“Buktinya adalah nama salah satu lingkungan di kelurahan di Kotakulon Kecamatan Sumedang Selatan yang bernama Gudang Kopi. Konon dahulu digunakan sebagai lokasi penampungan kopi,” kata Wabup usai menggelar Webinar Peluang Ekspor Kopi ke Eropa dengan Forum Komunikasi Kaderisasi Generasi Demokrasi (FKKGD) di ruang kerjanya, belum lama ini.

Baca Juga:Covid Meningkat, Pengunjung Tempat Wisata di sumedang akan DibatasiDirektur: Dua Pelayanan RSUD Sumedang Tutup

Wabup membandingkan Kopi Indonesia, khususnya Sumedang,  dengan produk kopi dari negara lain terkait keunggulannya.

“Kopi Indonesia dibandingkan Kopi Brazil dan Vietnam, pertama kualitas Kopi Robusta Indonesia diakui lebih unggul daripada Kopi Robusta Vietnam. Bahkan, mampu mendapatkan nilai tinggi sehingga dianggap sebagai Kopi Specialty,” ujarnya.

Bahkan kualitas Kopi Arabika Indonesia juga diakui mampu menyaingi kopi Arabika Brazil,  lantaran di Indonesia beragam jenis asal kopi yang masing-masing memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri.

“Inilah potensi yang tidak dimiliki oleh kopi negara lain yang harus dioptimalkan. Meskipun Indonesia memiliki 270 juta penduduk yang juga merupakan konsumen kopi, sekitar 60-70 persen produksi biji kopi Indonesia dilaporkan diekspor ke pasar global,” ucapnya.

Dikatakan, masyarakat Eropa, khususnya Jerman pecinta kopi yang 75 persen diantaranya menikmati kopi di rumah.

“Tentunya ini adalah peluang pasar terbesar bagi kita untuk melebarkan sayap bisnis kopi di luar negeri. Selain Amerika, Jerman adalah negara importir kopi terbesar dunia dimana masih terdapat 71,6 persen potensi ekspor senilai Rp. 201 juta USD yang belum terealisasikan sehingga berpotensi pasar ekspor yang paling besar bagi Kopi Indonesia,” katanya

Agar produk Kopi Indonesia mempunyai daya saing yang tinggi dengan negara-negara lain, Wabup berpesan agar mampu menjaga kualitas produk kopi yang akan diekspor.

Baca Juga:Ratusan Pelayan Publik Antusias Ikuti VaksinasiTingkatkan Ketahanan Pangan, Kodim 0610 Sumedang Ajak Masyarakat Tanam Jagung

“Selain konsistensi tingkat kematangan dan kualitas biji kopi, kebersihan pada saat pengeringan dan pengepakan juga harus terus diperhatikan. Sehingga, kualitas kopi kita tidak mudah dikalahkan dengan negara lain,” pesannya.

0 Komentar