“Sejak ada aturan zonasi, ada kesalah pemahaman dari pihak sekolah SD dan orangtua. Dimana sekolah – sekolah SD yang berlokasi di Desa Jatihurip Zonasinya masuk ke Kecamatan Sumedang Utara, ttapi secara geografis itu lebih dekat ke SMPN 3 Cimalaka. Sehingga, ada anggapan sekolah- sekolah SD yang berlokasi di perbatasan kecamatan tetap bersikukuh mendaftar sesuai dengan Zonasi Kewilayahan,” jelasnya.
Dikatakan, pihaknya berharap ke Dinas Pendidikan Sumedang ada ketegasan, kembalikan aturan zonasi itu berdasarkan jarak terdekat tempat tinggal orang tua siswa kebsekolah.
“Sehingga, tidak timbul permasalahan guru- guru kami yang kekurangan murid guna mengamankan guru – guru yang sudah tersertifikasi pemenuhan jam mengajarnya terpenuhi. Serta, program sistem Zonasi menjadikan sebuah semangat karena sistem Zonasi ini tujuanya adalah menghilangkan kesan sekolah favorit hingga semua sekolah yang ada dikabupaten Sumedang secara kualitas itu sama,” tandasnya.
Baca Juga:PKM Dosen Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sahid Berikan Pemahaman Olah Air BakuCikole Siap Sukseskan Pilkades Serentak 2021
Sudrajat menegaskan, bagi orang tua yang mempunyai anak yang lulus SD dan akan melanjutkan ke jenjang SMP, tujuan utama aturan zonasi adalah untuk memberikan kesempatan kepada orang tua supaya bisa menyekolahkan anak dengan terkendala dengan jarak tempuh.
“Silahkan kepada para orang tua yang rumah dekat ke SMPN 3 Cimalaka bisa dicoba memasukan anaknya ke sekolah kami. Karena 8 standar di sekolah kami sudah terpenuhi dan kualitas mengajar di sekolah kami bisa bersaing dengan sekolah SMP kota yang dianggap sekolah SMP favorit. Hal ini boleh dibuktikan oleh para orangtua, apabila tidak terbukti orang tua bisa memindahkan lagi anaknya ke sekolah lain,” ujarnya.
Terkait kelulusan tahun ajaran 2020-2021, Sudrajat menuturkan SMPN 3 Cimalaka telah meluluskan siswa kelas 9 sebanyak 103 orang siswa, melanjutkan ke jenjang lebih tinggi (SLTA/SMK) sebanyak 98 orang siswa, jadi ada 5 orang yang tidak melanjutkan. “Jadi, mayoritas sebanyak 97 persen melanjutkan ke tingkat lebih tinggi. 96 orang siswa ke SMK dan 2 orang siswa ke SMA,” katanya. (ahm)