Warga Dusun Bobos Terisolir Puluhan Tahun

Warga Dusun Bobos Terisolir Puluhan Tahun
MAKAMKAN: Sejumlah warga Dusun Bobos yang hendak memakamkan warga meninggal harus menyeberang Sungai Cikandung yang airnya cukup deras.
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM – Selama puluhan tahun, warga Dusun Bobos Desa Wanajaya Kecamatan Surian menjadi daerah terisolir. Hal itu terjadi hingga saat ini.

Untuk mobilitas keluar lingkungan dusun, warga Dusun Bobos terpaksa menyeberang Sungai Cikandung. Padahal, Sungai Cikandung adalah salah satu sungai yang arusnya deras, terutama saat musim hujan.

Kepala Desa Wanajaya Erwan Riswanto SE mengatakan betapa sulitnya warga Dusun Bobos. Salah satu contohnya, ketika warga hendak memakamkan orang yang meninggal. Untuk menuju tempat  pemakaman umum, warga harus menggotong keranda dengan menyeberang sungai.

Baca Juga:Sengketa Lahan, Penyakit Kronis Proyek Tol Cisumdawu BPN: Kalau Sudah Inkrah, Kami pun TenangSMPN 3 Cimalaka Berharap Aturan Zonasi Dipertegas

“Kalau kondisi arus airnya kecil mungkin tidak terlalu berbahaya melintasi sungai. Nah kalau arus air sedang deras, itu sangat menyulitkan. Terpaksa warga harus menunggu arus surut,” ucap Erwan, Minggu (20/6).

Dia mengatakan, saat warga menyeberang sungai, pernah terjadi beberapa kali terjatuh hingga terseret arus. Namun kejadian tersebut bisa tertolong oleh warga lainnya. Sehingga, tidak menimbulkan korban jiwa.

“Yang kami khawatirkan saat musim hujan arus sangat deras dan warga pun tidak bisa menyeberang sehingga menghambat aktivitas,” ucapnya.

Erwan mengakui, warga Dusun Bobos sebanyak 497 KK sejak dari dulu telah menyampaikan keinginan untuk dibangunkan jembatan bagi mobilitas warganya ke pihak pemerintah desa.
Pemerintah desa pun, telah menyampaikan aspirasi warga itu ke pihak pemerintah daerah, bahkan hingga Kementrian PUPR.

Kata Erwan, sebenarnya DED (detail engineering design) pembangunan jembatan telah rampung. Dan seharusnya pembangunan jembatan dilaksanakan pada tahun 2020. Namun karena kondisi Covid-19, konon pembangunan jembatan ditunda.

“Padahal pembangunan jembatan memang sangat penting bagi warga kami. Sejak Indonesia merdeka mereka terisolir,” ujar Erwan.

Erwan menggambarkan, sepengetahuannya, rencana pembangunan jembatan akan dibangun sepanjang 120 meter dan lebar 3 meter. Sedangkan lebar antar bibir sungai Cikandung sendiri sekitar 50 meter.

Baca Juga:PKM Dosen Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sahid Berikan Pemahaman Olah Air BakuCikole Siap Sukseskan Pilkades Serentak 2021

“Warga berharap pembangunan jembatan ini direalisasikan dengan cepat agar warga kami tidak terisolasi lagi,” ujarnya. (kga)

Area lampiran

0 Komentar