Warga Perbatasan Keluhkan Buruknya Akses Jalan. Dari 2.700 Meter, Hanya 300 Meter Diperbaiki

Warga Perbatasan Keluhkan Buruknya Akses Jalan. Dari 2.700 Meter, Hanya 300 Meter Diperbaiki
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES COM  – Warga Dusun Palasari Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal meminta pemerintah daerah melakukan perbaikan jalan di wilayah perbatasan.

Hingga saat ini, kondisi jalan yang juga sebagai akses penting bagi masyarakat Cimanintin tersebut masih berlapis tanah. Dalam kondisi hujan jalan sulit untuk dilintasi kendaraan.

“Padahal akses jalan ini bagian penting untuk aktivitas dan mobilitas kami warga di Dusun Palasari. Jalan ini juga jalan penting karena penghubung ke wilayah Kabupaten Majalengka,” ujar tokoh Dusun Palasari, Nandar kepada Sumeks, belum lama ini.

Baca Juga:Pengelolaan Kawasan Burnong Harus Jelas. Kades Minta Bupati Revisi PerbupIwan: Antisipasi Kemungkinan Terburuk Pandemi

Nandar menyebutkan, status jalan tersebut kini beralih menjadi jalan milik PU kabupaten. Sejak beralih menjadi milik kabupaten, baru ada perbaikan jalan sepanjang 300 meter. Padahal ruas jalan perbatasan tersebut memiliki panjang 2700 meter.

“Seharusnya jalan ini harus menjadi prioritas perbaikan. Sebab, warga Majalengka saja banyak yang melintas menggunakan jalan ini untuk pergi ke sejumlah daerah di wilayah Sumedang,” kata Nandar belum lama ini.

Rusaknya jalan kerap dikeluhkan oleh pengguna kendaraan. Dengan kondisi jalan yang hanya berlapis tanah sulit untuk dilintasi.

“Kalau turun hujan ya sulit melintas, apalagi jalan ini juga di pinggirnya ada tebing. Yang setiap waktu berpotensi longsor,” ucapnya.

Saat ini,kata dia, ketika turun hujan biasanya warga bergotong royong menaburkan serbuk gergaji untuk mengurangi licin di permukaan jalan. Dengan demikian pengendara yang melintas tidak begitu kesulitan.

Terkait kondisi jalan tersebut, menurut Nandar, sebaik nya harus segera diperbaiki. Karena akses jalan tersebut merupakan cermin Kabupaten Sumedang bagi kabupaten lain.

“Iya masa jalan di perbatasan jelek seperti ini. Yang malu kan Kabupaten Sumedang,” ujar warga lainnya. (eri)

0 Komentar